Greysia/Apriyani Disanjung Netizen China Usai Sabet Emas Olimpiade Tokyo 2020

Okezone
 Okezone - Wed, 04 Aug 2021 00:31
 Dilihat: 352
Greysia/Apriyani Disanjung Netizen China Usai Sabet Emas Olimpiade Tokyo 2020

KESUKSESAN ganda putri bulu tangkis Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 membuat beragam pujian terus berdatangan kepada mereka. Kini, pujian itu pun turut didapat Greysia/Apriyani dari netizen China.

Sejumlah laga perebutan medali emas di Olimpiade Tokyo diketahui telah berakhir. Namun, keriuhannya masih terasa di media sosial.

Di ranah media sosial China, ada kecenderungan netizen memuji penampilan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang sukses merebut medali emas, sekaligus menaklukkan duo China, Chen Qingchen/Jia Yi Fan.

Beberapa warganet, berdasarkan pemantauan BBC Chinese di platform Weibo, menyebut Greysia/Apriyani memperlihatkan pertarungan dahsyat sehingga pantas menang. Ada pula komentar netizen China menyoal fakta bahwa atlet China hanya mampu menyumbangkan dua medali emas dari lima laga final perebutan medali emas badminton.

BACA JUGA: Waduh! Atlet Australia di Olimpiade Tokyo 2020 Rusak Kamar di Desa Atlet hingga Ribut di Pesawat

Bahkan, pada kategori ganda putri di Olimpiade Rio 2016, pebulu tangkis China sama sekali tak menyumbangkan medali.

"Kita sedikit ketinggalan dalam olahraga badminton selama beberapa tahun terakhir," sebut seorang warganet China.

BACA JUGA: Hari Ini, Ada 17 Medali Emas yang Diperebutkan di Olimpiade Tokyo 2020

Menanggapi kekalahan Chen/Jia, warganet China menyebut duo tersebut relatif muda dan Olimpiade Tokyo 2020 merupakan penampilan perdana mereka di pesta olahraga terakbar dunia.

"Melalui pihak lawan, kemampuan atlet kita diuji. Fan dan Chen punya hati yang besar. Mereka saling memuji dan mereka juga menyanjung lawan," kata seorang warganet China.

"Sampai ketemu di podium medali (Olimpiade) Paris," sebut seorang warganet lainnya seraya menambahkan dua emoji menangis.

Bagi sebagian warga China, medali perak yang diraih ganda campuran tenis meja Xu Xin (kiri) and Liu Shiwen (kanan) belum cukup. Akan tetapi, respons tersebut tidak berlaku bagi atlet-atlet lain yang gagal meraih medali emas.

Tekanan terhadap atlet China untuk menjadi juara di Olimpiade begitu tinggi. Atlet yang meraih medali apa pun, selain medali emas, dipandang sebagai atlet yang tidak patriotik bagi warga ultra-nasionalis China di dunia maya. Berikut adalah laporan jurnalis BBC Waiyee Yip.

Tim tenis meja ganda campuran China mengajukan permintaan maaf dengan mata berlinang di Olimpiade Tokyo pekan lalu, karena kalah dalam pertandingan final dan hanya memenangkan medali perak.

"Saya merasa telah membuat gagal tim. Saya minta maaf semuanya," tutur Liu Shiwen, sambil membungkuk meminta maaf, air mata mengalir di matanya.

Rekannya, Xu Xin, yang mencoba menenangkan Liu Shiwen, menambahkan: "Seluruh negara menantikan final ini. Saya pikir seluruh tim China tidak dapat menerima hasil ini."

Sumber: Okezone