Kontroversi Ndasmu Etik, Prabowo Lebih Mementingkan Tujuan Ketimbang Etika

Okezone
 Okezone - Mon, 18 Dec 2023 06:01
 Viewed: 170

JAKARTA - Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, menyoroti kontroversi 'Ndasmu Etik' yang diucapkan Capres Nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Prabowo menggunakan istilah Ndasmu Etik sebagai respons sindiran terhadap capres nomor urut 1, Anies Baswedan, yang membahas pelanggaran etika politik dalam penentuan pasangan cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat capres perdana.

Syahganda menyebutkan, sindiran 'Ndasmu Etik' itu merupakan bentuk dari sikap Prabowo yang melihat realitas politik yang ada. Prabowo, lanjut Syahganda, merupakan seseorang yang lebih berorientasi pada tujuan, sehingga mengutamakan prinsip pencapaian sukses ketimbang etika.

"Prabowo, sebagaimana laporan sidang-sidang dewan kehormatan yang dihadapinya tahun 1998, terungkap lebih mementingkan tujuan daripada etika. Sehingga dalam laporan tersebut terungkap bahwa Prabowo melanggar etika perwira dan etika profesionalnya," ujar Syahganda dalam keterangannya, Senin (18/12/2023).

Karena itu, sindiran Prabowo terhadap Anies, bagi Syahganda merupakan respons apa adanya dari seorang mantan Danjen Kopassus tersebut. Dari sisi psikologis, Syahganda menukil pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang memandang respons tersebut adalah sisi emosional Prabowo yang kerap kali dominan ditunjukkannya.

"Hasto PDIP dalam menanggapi "ndasmu etik" lebih melihat itu sebagai persoalan psikologi Prabowo. Dalam rilisnya ke media, kemarin, Hasto mengatakan itulah karakter Prabowo, emosional, pemarah, yang menurut para psikolog, sebagai bukti Prabowo bukan pemimpin yang baik," tutur Syahganda.

Syahganda menilai respons Prabowo dalam menanggapi Anies Baswedan tersebut, sebagai kecenderungan Prabowo enggan mengubah realitas politik yang dianggap busuk. Dia memandang, jawaban Prabowo "mengerti saja lah Pak Anies" dalam debat capres, menjadi ciri realitas politik Menteri Pertahanan tersebut, yang melihat semua orang sama dengannya.

"Ini sungguh berbahaya. Seharusnya, meski argumentasi Prabowo bahwa ini situasi busuk di luar kekuasaan dirinya, namun kita butuh pemimpin ke depan yang sungguh berniat untuk memperbaiki negara dan bangsa ini," ucap Syahganda.

Source: Okezone