Viral Polisi Joget Berkerumun, Kapolda Jatim Imbau Syukuran Digelar Sesederhana Mungkin

SURABAYA - Polda Jawa Timur meminta seluruh jajarannya dalam menyelenggarakan acara apa pun, termasuk syukuran di tengah pandemi Covid-19 harus sederhana. Hal itu menyusul viralnya video polisi joget berkerumun abai terhadap protokol kesehatan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran berpesan tak membuat acara berlebihan sebagai bentuk rasa syukur.

"Bapak Kapolda sudah menekankan, setiap acara serah terima jabatan atau kegiatan apapun, harus dilakukan se-sederhana mungkin yaitu dengan cara berdoa bersama, rasa wujud syukur," ujar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, pada Senin, (5/10/2020).

Baca Juga: Viral Pisah Sambut Kasatlantas Abaikan Protokol Kesehatan di Pasuruan, Ini Kata Mabes Polri

Kabid Humas Polda Jatim juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat, lantaran telah memberi masukan bagi Polri. Pihaknya mengakui sudah bekerja keras melakukan penegakan di masa pandemi. Namun diakui ada satu - dua yang melakukan pelanggaran dan dilakukan penegakan protokol kesehatan, melalui tim internal di bidang Propam.

"Sejauh ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, namun upaya-upaya yang sudah kita lakukan upaya yang terbaik. Dan ini menjadi peringatan bagi seluruh personil kita seluruhnya, walaupun zona di daerah-daerah tersebut sudah oranye atau kuning sekalipun, ini suatu wujud yang harus di ciptakan dan di pelihara agar tidak berkembang lagi," tuturnya.

Sebelumnya dua video polisi di Jawa Timur dangdutan tanpa menerapkan protokol kesehatan Covid-19 viral beredar di media sosial. Dua video tersebut teridentifikasi di Polsek Gondang Kabupaten Tulungagung dan Polres Pasuruan bertajuk malam keakraban keluarga besar Satlantas Polres Pasuruan.

Baca Juga: Dua Video Polisi Dangdutan Tanpa Protokol Kesehatan Viral, Polda Jatim: Pasti Ditindak!

Pihak Propam Polda Jawa Timur sendiri telah turun tangan masih melakukan penyelidikan terkait adanya pelanggaran aturan. Hingga Senin malam 5 Oktober 2020 pemeriksaan masih dilakukan dan belum ada hasil yang disampaikan.