Ketua Satgas Covid-19 PB IDI: Pasien yang Banyak Memenuhi RS Itu, yang Belum Divaksin

Okezone
 Okezone - Fri, 25 Jun 2021 03:42
 Dilihat: 175
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI: Pasien yang Banyak Memenuhi RS Itu, yang Belum Divaksin

PEMERINTAH melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sudah 25.237.997 dosis pertama dan 12.838.745 dosis kedua vaksin Covid-19 diberikan. Artinya, sudah semakin banyak masyarakat Indonesia yang menerima vaksinasi.

Tapi, yang terjadi saat ini kasus Covid-19 melonjak drastis. Per Kamis, 24 Juni 2021 saja misalnya, penambahan kasus konfirmasi positif mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah pandemi yaitu 20.574 kasus per hari. Sehingga, total kasus positif Covid-19 sudah 2.053.995 kasus dengan 55.949 kasus meninggal dunia.

Dua kondisi yang berbanding terbalik terjadi di satu momen. Lantas, apakah karena vaksinasi kasus positif Covid-19 semakin meningkat?

Pertanyaan ini juga yang dikhawatirkan salah seorang pembaca setia Okezone. Saat Instagram Live Okezone Stories, dia bertanya apakah vaksinasi yang menyebabkan peningkatan kasus positif Covid-19 seperti yang sekarang tengah terjadi.

Tapi, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Zubairi Djoerban menegaskan bahwa lonjakan kasus yang saat ini terjadi bukan karena masifnya vaksinasi di tengah masyarakat.

"Tidak benar bahwa vaksinasi Covid-19 yang membuat lonjakan kasus terjadi sekarang ini. Sudah jelas, dimana pun itu bahwa setelah vaksinasi dilakukan, makin sedikit orang yang sakit," ungkapnya.

Nah, masalahnya saat ini, kata Prof Beri, sekarang yang banyak memenuhi rumah sakit itu mereka yang belum divaksin, walau ada satu dua pasien dirawat di rumah sakit sudah divaksinasi Covid-19. "Walau ada beberapa yang sudah divaksin, mereka kemudian sakit. Ini terjadi di Amerika Serikat dan di inggris," paparnya.

Di Inggris misalnya, menurut penjelasan Prof Beri, mereka yang menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca itu sudah 22 juta dan diketahui ada 242 orang yang timbul bekuan. "Sebagian kecil dari yang dirawat kondisinya gawat," terang Prof Beri.

Namun, menjadi catatan penting saat ini adalah semua vaksin itu sangat penting bagi tubuh. "Vaksin yang ada sekarang dapat melindungi tubuh dari wabah, tapi ada juga efek kurang baiknya. Kapan sebaiknya dipakai, pada siapa, dan bagaimana caranya itu masih terus berkembang," tambahnya.

"Garis besarnya yang bisa saya katakan adalah vaksin apa pun amat sangat bermanfaat memproteksi kita," tambah Prof Beri mengingatkan masyarakat untuk tidak ragu menerima vaksin Covid-19.

Sumber: Okezone