Heboh Ajakan Jihad Lewat Adzan, Pelaku: Kami Mohon Maaf dari Lubuk Hati yang Paling Dalam

Okezone
 Okezone - Wed, 02 Dec 2020 03:25
 Dilihat: 197
Heboh Ajakan Jihad Lewat Adzan, Pelaku: Kami Mohon Maaf dari Lubuk Hati yang Paling Dalam

MAJALENGKA - Aksi sejumlah pemuda di Majalengka, Jawa Barat yang mengumandangkan adzan sambil menyerukan jihad menjadi viral di media sosial. Video tersebut menjadi kecaman sejumlah pihak. Ketujuhnya telah menyatakan permohonan maaf, baik secara lisan maupun tertulis di atas materai enam ribu. Dan mengakui jika perbuatannya itu telah menimbulkan kegaduhaan di tengah masyarakat.

(Baca juga: Heboh Panggilan Jihad Lewat Adzan, Wamenag: Tidak Relevan jika Seruan Berperang!)

Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan, saat mendapat kabar tersebut, pihaknya langsung mengintruksikan Camat Argapura untuk menyelidiki kebenaran video itu dan segera mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak meluas.

"Dari laporan Pak Camat Argapura salah satu video viral adzan jihad itu salah satunya warga kami. Tapi alhamdulillah mereka sudah diberikan pengarahaan dan sudah mereka menyadari kesalahaanya. Dan malam tadi secara sadar dan sukarela telah membuat pernyataan permohonan maaf secara tertulis dan lisan melalui visual video,"ujar Karna melalui pesan singkatnya, Rabu (2/12/2020).

(Baca juga: Jaga Rumah Habib Rizieq, Jawara Kampung: Tank Bawa Kesini Kite Hadapin!)

Dalam video permohonan maaf itu, tujuh pelaku yang melakukan adzan hayya alal jihad mengungkapkan permohonan maaf di balai Desa Sadasari Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Dalam surat pernyataan itu, mereka menandatangani di atas materai 6 ribu dan disaksikan Plt Desa Sadasari Abdul Miskad serta saksi lainnya.

"Melalui surat pernyataan ini kami tujuh orang memohon maaf kepada semua pihak, atas video yang sempat viral sebelumnya. Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada warga Desa Sadasari, pemerintah desa dan seluruh umat Islam di seluruh Tanah Air,"ucap pelaku adzan, Anggi Wahyudin didampingi enam orang rekannya saat membacakan surat pernyataan maaf di video yang beredar tersebut.

Dia mengakui, dalam video yang telah dibuat sebelumnya terdapat isu agama. Namun perlu diketahui dalam pembuatannya itu tidak ada tendensi kepada pihak manapun.

"Kami tidak bermaksud memfitnah, menuduh, menyerang pihak manapun. Jika ada pihak yang merasa risih dan tidak nyaman, kami memohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam dan kami mengaku bersalah,"ulasnya.

Pihaknya mengaku telah berbuat khilaf dan berjanji tidak mengulangi hal serupa. "Kami berharap agar semua pihak dan umat Islam secara keselurahan memaafkan kesalahan kami,"tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi, mengaku belum memahami konteks dari pembuatan video tersebut, apakah sebatas membuat konten media sosial atau ada pesan khusus yang ingin disampaikan.

Sumber: Okezone