Viral Harga Tiket Wisata Leuwi Hejo Bogor Dinilai Mahal, Ini Penjelasan Disparbud

Okezone
 Okezone - Thu, 28 Oct 2021 13:38
 Dilihat: 434
Viral Harga Tiket Wisata Leuwi Hejo Bogor Dinilai Mahal, Ini Penjelasan Disparbud

BOGOR - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bogor angkat bicara terkait keluhan mahalnya harga tiket masuk ke objek wisata Leuwi Hejo, Kabupaten Bogor. Pihaknya akan dikomunikasikan dengan pengelola wisata yang bukan berasal dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

"Dikelola perseorangan. Artinya juga ada masyarakat di dalamnya. Insya Allah dalam seminggu ini kita coba mediasi, komunikasi. Sudah ada komunikasi awal, baik dengan kecamatan, perwakilan pengelola. Baru via telepon dulu," kata Kadisparbud Kabupaten Bogor Deni Humaedi dikonfirmasi, Kamis (28/10/2021).

Dari informasi yang diterimanya, harga tiket masuk sebesar Rp40 ribu yang tersebar di media sosial merupakan sistem one stop service. Di mana, harga tiket masuk tersebut termasuk beberapa tempat wisata lain yang termasuk di kawasan Leuwi Hejo.

"Jadi dengan adanya pola ini dalam rangka jalur satu pintu. Artinya, di setiap itu tidak ada lagi pungutan-pungutan. Dan yang perlu diketahui, jangan membayangkan di Leuwi Hejo itu hanya satu titik objek. Bahwa di komplek Leuwi Hejo itu, ada enam objek wisata termasuk di dalamnya camping ground, toilet dan lain-lain tapi sementara ini belum boleh buka. Walaupun sudah punya CHSE tapi bahwa untuk objek seperti itu belum (buka) di (PPKM) Level 3," ungkapnya.

Baca juga: Viral! Harga Tiket Leuwi Hejo Riverside di Bogor Bikin Pengunjung Kaget

Meski demikian, pihaknya akan tetap melakukan komunikasi dengan pihak pengelola, juga masyarakat yang bekerja di dalamnya. Sebab, menurutnya, dipatoknya harga tiket masuk tersebut berasal dari musyawarah pihak pengelola dan masyarakat.

Lebih lagi, di dalam lokasi wisata ada puluhan orang yang menggantungkan nasibnya atau bekerja di sana. Sehingga apabila nantinya sudah melakukan komunikasi, tidak dapat serta merta mengambil keputusan atau membatalkan kesepakatan yang dibuat oleh pihak pengelola.

"Kita ingin sama-sama masyarakat juga akan berusaha di kondisi seperti ini, kita juga harus memaklumi kondisi itu. Tetapi juga para pengusaha (pengelola) dan masyarakat juga harus memaklumi kemampuan ekonomi pengunjung," harap Deni.

Sumber: Okezone