Video Viral Demonstrasikan Cara China Lakukan Swab Anal Covid-19

CHINA baru-baru ini memperkenalkan cara yang "lebih akurat" untuk mendeteksi infeksi virus corona di antara populasinya, dengan mencari jejak virus tersebut melalui anus atau swab anal..

Sebuah video yang mendemonstrasikan bagaimana tes usap anal dikumpulkan untuk pengujian COVID-19. Meskipun menggunakan boneka, bukan pasien sungguhan, sebagai alat peraga, video itu menjadi viral di media sosial, di tengah laporan bahwa "ribuan orang di China" telah menjalani prosedur tersebut.

BACA JUGA: Swab Anal, Tes Covid-19 Baru?

Video itu menampilkan petugas kesehatan China yang konon memasukkan kapas ke dalam anus boneka peraga, yang ditempatkan dalam posisi menungging, kaki dan lengan terentang untuk memungkinkan pengambilan sampel yang lebih baik.

NEW - China demonstrates how to perform an #COVID19 anal swab sample collection. Passengers on a flight to Beijing were taken to a hotel where they were subjected to anal swabs.pic.twitter.com/PFyuZgJguS

— Disclose.tv (@disclosetv) January 29, 2021

Petugas kesehatan itu kemudian memelintir kain usap sebelum mengeluarkannya dan memasukkannya ke dalam tabung sampel.

Keseluruhan prosedur tidak memakan waktu lama, dan diyakini akan menunjukkan hasil yang lebih akurat jika virus tidak dapat terdeteksi di saluran pernapasan tetapi tetap berada di saluran pencernaan atau kotoran.

Tidak segera jelas apakah video tersebut adalah demonstrasi resmi dari prosedur tersebut atau hanya tes rekonstruksi, karena sumbernya masih belum jelas. Menurut media sosial, uji usapan anal sekarang telah banyak digunakan di bandara China, dan bahkan digunakan pada warga asing yang datang.

BACA JUGA: Swab Anal Bikin Orang Berjalan seperti Penguin, Benarkah?

Pedoman Komisi Kesehatan Nasional China mengungkapkan bahwa usap anal harus diberikan 3 hingga 5 sentimeter di dalam anus orang yang diuji dengan kapas yang dibasahi garam.

Praktik ini tidak wajib tetapi telah digunakan sejak tahun lalu di berbagai titik penyebaran virus corona di sekitar China dan di pusat transportasi utama seperti Shanghai.

Menurut laporan Newsweek yang mengutip seorang ahli penyakit China, Beijing telah menetapkan tujuan untuk menguji 21,5 juta penduduknya menggunakan semua metode yang tersedia. Usap anal tidak terkecuali dalam kasus ini.