Tinggalkan Gerakan Senam Ala Pemerintah, Tarian Kepala Sekolah di China Jadi Viral

Okezone
 Okezone - Tue, 22 Jan 2019 03:49
 Dilihat: 882
Tinggalkan Gerakan Senam Ala Pemerintah, Tarian Kepala Sekolah di China Jadi Viral

LINYI - Seorang kepala sekolah di China bagian utara telah meninggalkan program latihan harian yang dicanangkan pemerintah dan justru berupaya agar para siswanya bergerak mengikuti gerakan tarian modern.

Cuplikan video dari Kepala Sekolah Zhang Pengfei - berpakaian hitam dan dengan mikrofon di tangan - memimpin murid-muridnya melalui rutinitas tarian shuffle yang energetik telah banyak beredar di media sosial. Sebuah video yang diunggah di Facebook telah dilihat sebanyak tujuh juta kali dalam satu hari.

Bersama dengan para murid yang ceria, para guru juga terlihat dalam video itu, ambil bagian dalam latihan senam dengan menggunakan tarian yang dilangsungkan di halaman Sekolah Dasar Xi Guan di Linyi, Provinsi Shanxi.

Video: YouTube/TODAYonline

Mereka menyebut tarian itu sebagai tarian guibu, atau langkah hantu - tarian acak yang menggabungkan langkah-langkah jazz modern, dengan gerakan tumit dan kaki dan gerakan lengan.

Tapi ini bukan pemandangan yang biasa terlihat di halaman sekolah China. Di sekolah lain, para siswa melakukan gerakan senam harian yang rutin, gerakan latihan yang kaku yang telah menjadi persyaratan di setiap sekolah dasar, menengah dan atas sejak 1951. Gerakan senam itu diduga berasal dari gerakan senam di Jerman pada abad ke-19.

Menurut media pemerintah, versi China dari senam itu dikenal sebagai callisthenics dan didasarkan pada latihan yang digunakan oleh tentara Jepang selama Perang Dunia II, dengan modifikasi yang "terinspirasi" oleh rutinitas yang digunakan di bekas Uni Soviet.

Tetapi, pekan lalu Zhang mengatakan bahwa dia dan 700 muridnya membutuhkan perubahan.

"Saya ingin memperkenalkan tarian (shuffle) karena siswa dan (guru) tidak tertarik sama sekali dengan siaran radio," katanya sebagaimana dikutip Southern Metropolis News yang dilansir South China Morning Post, Selasa (22/1/2019).

Dia mengatakan separuh dari guru-guru di sekolah telah menentang gagasan itu ketika dia memulai latihan rutin baru pada November lalu. Tetapi setelah dua pekan, mereka akhirnya setuju dan turut bergabung "karena musiknya penuh energi ... benar-benar membuat kebahagiaan mengalir".

Kepala sekolah berusia 40 tahun itu mengatakan bahwa dia tidak berharap video yang dia posting di media sosial dapat menarik begitu banyak perhatian.

"Ini hanya kegiatan kecil di sekolah kami - saya hanya ingin menawarkan cara yang berbeda untuk berolahraga selama istirahat kelas," katanya.

Namun, tindakannya yang meninggalkan latihan senam ala pemerintah membuat banyak orang khawatir Zhang akan kehilangan pekerjaannya begitu perhatian terhadap gerakan senam itu mulai memudar. Zhang belum dapat dimintai pendapatnya mengenai kemungkinan itu sementara kementerian pendidikan dan otoritas pendidikan setempat tidak memberikan komentarnya.

Sumber: Okezone