Begini Kondisi Emak-Emak Viral yang Ngemis Maksa Sambil Marah-Marah di Bogor

Okezone
 Okezone - Tue, 30 Apr 2024 10:58
 Dilihat: 94

BOGOR - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor masih belum memastikan motif dari emak-emak viral yang diduga pengemis berinisial R (56). Karena, hasil assesment sementara perempuan paruh baya itu terindikasi orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bogor Sumartini mengatakan bahwa R dievakuasi bersama Satpol PP di wilayah Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan pada Minggu 28 April 2024. Perempuan tersebut langsung dibawa ke Kantor Dinsos untuk diberikan pelayanan dan assesment.

"Setelah evakuasi, di Dinsos kita lakukan pelayanan baik untuk si ibu kan kotor ya, kita mandikan, kita berikan makanan, kita ganti jilbabnya, kita layani dengan baik kemudian kita assement," kata Sumartini kepada MNC Portal, Selasa (30/4/2024).

Berdasarkan hasil assement itu, R diduga atau terindikasi mengalami gangguan kejiwaan. Karena itu, R dibawa ke RS Marzoeki Mahdi, Kota Bogor.

"Assesment awal kita disimpulkan ibu itu ada indikasi ODGJ. Jadi, kami memberikan layanan medis, kita berangkatkan ke RS Marzoeki Mahdi untuk pelayanan lebih lanjut. Saat ini, ibu sudah ada di Marzoeki Mahdi biasanya sampai 18 hari sampai selesai gitu, di sana diberikan pelayanan medis," ujarnya.

Karena indikasi tersebut, pihaknya belum dapat memastikan motif dari R hingga aksinya viral di media sosial. Sebab, orang dalam gangguan kejiawaan tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang disampaikan atau dilakukannya.

"Kita tidak bisa memberikan jawaban (motif) berdasarkan penyertaan dari ibu R karena yang beliau sampaikan bisa saja halusinasi dia. Jadi, kalau kita sampaikan takutnya berubah ketika sembuh atau keterangan keluarganya berbeda, karena berkali-kali (kasus berbeda) kita kaya gitu ternyata tanya keluarga berbeda. Jadi tidak bisa dipertanggungjawabkan yang dia sampaikan," ungkapnya.

Namun, tambah Sumartini, pihaknya tetap melakukan penelusuran untuk mencari keluarga. Apabila nantinya tidak ditemukan, pilihan terakhir yakni menitipkan perempuan tersebut ke panti.

"Kami juga melakukan penelurusan ke keluarga karena kami pasti, ini kan si ibu PPKS pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial kita pasti sampai tuntas. Jadi, alternatif pertama kita telusuri keluarganya sampai ketemu, alternatif keduanya kita titipkan ke panti karena ODGJ itu rata-rata dia harus minum obat seumur hidupnya apalagi kalau tidak ada keluarga ya kita titipkan ke panti, tapi kami berharap ada keluarganya sedang penelusuran," harapnya.

Sumber: Okezone