Ada 10 Poin Penyimpangan dalam Ceramah Abuya Mama Ghufron yang Viral

Okezone
 Okezone - Wed, 10 Jul 2024 08:54
 Dilihat: 304

MALANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang telah menurunkan tim kajian sesuai instruksi dari MUI pusat untuk meneliti ceramah Abuya Ghufron, yang viral di media sosial (medsos). Hasil kajian tersebut, MUI merangkum setidaknya ada 10 poin penyimpangan.

Diketahui, dalam ceramahnya, Abuya Mama Ghufron, tokoh agama asal Malang, mengaku bisa bahasa semut hingga berbicara dengan malaikat.

Ketua MUI Kabupaten Malang KH. Misno Fadhol Hija mengatakan, pihaknya telah beberapa kali mengkaji ceramah Abuya Mama Ghufron, bahkan tim MUI dari kecamatan dan kabupaten sudah datang ke lokasi Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ Nusantara, di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, sesuai lokasi video yang beredar di medsos.

"Yang dipermasalahkan MUI itu videonya, bukan status pondoknya. Karena informasi awal dari media sosial, yang di daerah itu tenang-tenang saja, enggak ada apa-apa," ucap KH. Misno Fadhol Hija, dikonfirmasi Okezone.com, Rabu (10/7/2024).

Dari unggahan dan video-video itu kata KH. Fadhil Hija, pihaknya ingin memastikan kebenaran video itu asli atau ada tambahan. Hasilnya memang ada beberapa video yang dianggap kajian MUI Kabupaten Malang tidak sesuai, seperti video ceramah bahasa semut dan percakapan dengan malaikat.

Kesimpulannya bahwa ada penyimpangan yang dilakukan pada ceramahnya Abuya Mama Ghufron. Tetapi mengenai poin-poinnya lebih jelasnya Fadhol Hija tidak hafal, dan meminta menanyakan ke tim MUI Kabupaten Malang, yang mengkaji perihal ceramah Abuya Mama Ghufron.

"Ya itu (ceramah yang menuai pro kontra), dan MUI Kabupaten sudah menginventarisir itu, itu ada 10 poin, mulai poin satu sampai hasil investigasi MUI kecamatan di lokasi, sampai pertemuan dengan MUI Pusat di tanggal 6, sudah tersusun baik dan dilaporkan. Kalau dilihat kriteria MUI yang 10 item sudah banyak yang masuk (menyimpang), bukan hanya satu dua," paparnya.

Pihak Abuya Mama Ghufron sendiri selama ini juga dikatakan tidak pernah bertemu atau menemui langsung dari MUI Kabupaten Malang, yang berusaha melakukan klarifikasi mencari kebenaran. Tim MUI hanya ditemui oleh 7 orang dari pengurus dan santri dari Abuya Ghufron.

Sumber: Okezone