Viral Curhat Hamba Korporasi, Kantornya Gak Punya Grup WhatsApp

Okezone
 Okezone - Mon, 25 Jan 2021 00:09
 Viewed: 422
Viral Curhat Hamba Korporasi, Kantornya Gak Punya Grup WhatsApp

CURHATAN akun Twitter @rykarlsen viral di media sosial. Sebagai 'hampa korporasi' dia mengejutkan publik dengan fakta perusahaan tempatnya bekerja yaitu tak punya grup WhatsApp.

Apa yang disampaikan netizen tersebut mengejutkan banyak orang. Bagaimana bisa sebuah perusahaan tidak memiliki grup WhatsApp, tapi begitulah fakta yang coba disampaikan.

Jika melihat dari lokasi tempatnya mencuitkan pernyataan tersebut, netizen itu bekerja di Norwegia. Nama yang tercantum di akun Twitternya Ruswandi Y. Karlsen. Tidak diketahui pasti apa nama perusahaan tempatnya bekerja.

So, apa yang dia ceritakan di media sosial?

"Baru sadar salah satu privilege di tempat kerja saya adalah enggak ada grup WhatsApp," katanya mengawali cerita singkat yang kini sudah disukai hampir 15 ribu orang dan dibagikan ulang 5 ribuan netizen.

Ia menjelaskan bahwa leadernya pernah berkata, "Perusahaan membayar kamu untuk kerja 7,5 jam per hari, di luar itu bebas. Kalau harus kontak karena kerjaan mulu, kapan waktu untuk diri sendiri, keluarga, atau teman? You are not a slave," tulisnya.

Dia pun coba merangkum beberapa komentar netizen lain yang ikut membahas isu perusahaan memiliki grup WhatsApp. Cerita itu datang dari teman-teman Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Dari Denmark misalnya, itu diceritakan akun @kikiriskiana, yang menjelaskan kalau perusahaan tempatnya bekerja pun tak punya grup WhatsApp. "Kan Denmark juga penganut setia work life balance. Kerja 37 jam seminggu, pulang teng go. Kalau di rumah, ya, buat family dan me time. Budaya WFH ada sejak dulu sebelum pandemi," ceritanya.

Lalu, ada juga cerita dari @rosapollock yang bekerja di Australia. "Di Australia juga enggak ada grup WhatsApp kantor. 38hr 48hr-2RDO per minggu dan itu sesuai dengan kebijakan negara," katanya.

Cerita dari Jepang pun tak jauh berbeda. Diceritakan oleh @sisthaaaaa bahwa perusahaan di Jepang kebanyakan tidak menggunakan chat app pribadi kayak WhatsApp atau Line. "Jadi, semua pakai chat app berbayar kayak Chat Work atau Slak. Jadi bisa kita mute aja selama weekend atau di luar jam kerja. Enggak mengganggu urusan pribadi di WhatsApp atau LINE," curhatnya.

Source: Okezone