Eva R. Salama: Ikut Pesta Dansa, Adikku Malah Positif Corona! Ayah Ibuku Meninggal!

slidegossip
 slidegossip - Sun, 29 Mar 2020 05:35
 Viewed: 1245
Eva R. Salama: Ikut Pesta Dansa, Adikku Malah Positif Corona! Ayah Ibuku Meninggal!
slidegossip.com - Virus corona atau covid-19 meninggalkan kisah yang memilukan buat Eva Rahmi Salama. Seperti dilansir dari tribunnews.com (26/3/2020), wanita cantik berhijab itu mencurahkan isi hatinya pada Najwa Shihab di acara 'Mata Najwa' yang tayang pada Rabu malam (25/3/2020).


Eva Rahmi Salama dan Najwa Shihab (tribunnews,com)

Eva menceritakan kalau ayah dan ibunya telah meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Adiknya pun sudah positif covid-19. Kini Eva merasa resah karena hingga saat ini ia belum diberitahu tentang hasil tes corona yang ia jalani.

Kisah pilu tersebut ternyata berawal dari acara pesta dansa yang dihadiri adik Eva. Setelah acara tersebut, adik Eva dinyatakan positif corona dan saat ini masih menjalani isolasi di rumah sakit. Eva sendiri tak tahu persis apakah ayah dan ibunya tertular virus corona dari adiknya atau bukan.

Hanya saja, saat ayahnya dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung dan sesak nafas, Eva bersama ibu dan adiknya sempat menjenguk sang ayah berbarengan. Sejak itulah ayah dan ibunya dinyatakan positif corona.

"Awalnya mungkin dari adik saya yang pernah hadir di acara pesta dansa yang di cafe Kemang itu. Adik saya kan masih tinggal serumah sama mama ya. Kebetulan juga saat itu kondisi mama lagi turun karena typhus. Dari situ mama kondisinya turun terus. Masuk RS Persahabatan tanggal 14 Maret dan tanggal 19 Maret nya meninggal, karena fungsi organnya udah nggak tertolong," ungkap Eva.

"Lalu kalau ayahanda nya bagaimana mba?," tanya Najwa Shihab. "Kalau ayah saya memang udah lama bolak-balik masuk rumah sakit karena paru-parunya dan jantung. Jadi kita sempat nengokin ayah beserta mama dan adik saya. Nah, apakah itu tertular dari adik saya atau siapa saya nggak tau. Karena sebelumnya papa juga pernah ada meeting sama orang India. Tapi setelah itu kondisi mama saya langsung drop," jawab Eva.

"Mba Eva, status postingan Anda di media sosial ketika Anda memposting foto di pemakaman yang hanya berdiri bertiga dengan keluarga dan Anda menyebutkan sangat berat rasanya memakamkan orang yang Anda cintai tetapi tidak bisa berdoa bersama-sama keluarga besar?," tanya Najwa Shihab lagi.

Eva mengaku dirinya memang sengaja meminta keluarga besar maupun teman-temannya untuk tidak datang melayat. Eva takut jika orang lain ikut terpapar virus corona akibat melayat. "Iya jadi sebenarnya saya melarang saudara-saudara saya dan teman-teman saya pada acara pemakaman mama karena saya khawatir mereka jadi tertular juga. Dan jadi tanggung jawab saya kalau sampai ada yang tertular," jelas Eva.

Eva kemudian mengungkapkan kondisi yang terjadi saat pemakaman ibunya. Eva menyayangkan karena di sana tak ada petugas medis yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), yang ada di lokasi pemakaman hanya 7 orang tukang gali kubur dengan alat perlindungan seadanya. Eva mengaku khawatir jika para tukang gali kubur itu ikut tertular.

"Dan pas pada saat sampai di pemakaman, saya pikir ada petugas yang memakai baju APD ternyata tidak, hanya tukang gali kubur berapa orang, tujuh orang kalau enggak salah. Mereka cuma pakai baju apa adanya terus sama pakai tutupan mulut terus pakai sarung tangan, itu saja. Makanya saya takutnya mudah-mudahan mereka tidak terpapar," ucap Eva.

"Meskipun itu jenazah mama sudah dimasukin ke dalam peti, direp lagi ama plastik gitu kan, tapi ya makanya itu langsung dikubur, enggak lama dari jam kematian," lanjut Eva.

Sayangnya, Eva mengaku tak tahu apakah jenazah ayahnya yang meninggal dua hari setelah kepergian ibundanya juga dimakamkan dengan cara yang sama atau tidak. Eva juga menyayangkan karena jenazah sang ayah dimakamkan terlambat. Padahal seperti diketahui, jenazah pasien corona harus segera dikubur maksimal empat jam sesudah dinyatakan meninggal.

"Enggak, kalau untuk papa itu meninggal setengah empat tapi dikuburnya jam 7 (keesokan) paginya jadi sebenarnya itu sangat berisiko, kan maksimal 4 jam itu harus dikubur tapi kenyataanya baru besoknya," ujat Eva menyayangkan.

Eva juga mengaku tak mendapatkan informasi yang jelas terkait kematian ayahnya. "Dan saya juga enggak tahu awalnya, di mana papa saya akan dikuburkan mereka enggak tahu, dan mereka bilang itu akan dihubungi dari pihak Dinkes. Maka dari itu naruhnya di ruang jenazah dan saya tidak boleh mendekat karena potensi untuk terpapar kan mereka masih rapping petinya juga," cerita Eva.

Sambil menangis, Eva mengaku sangat sedih lantaran dirinya tak bisa melihat kedua orang tuanya di saat-saat terakhir. "Ya makanya itu saya ngerasa enggak bisa ngapa-ngapain, enggak bisa lihat muka mama terakhir, muka papa terakhir," sesalnya.

Meski ayah, ibu dan adiknya sudah dinyatakan positif corona, namun hingga saat ini Eva belum mendapat kabar soal hasil tes nya. "Yang saya sayangkan kenapa hasil swab test itu butuh waktu lama banget, jadi tahunya positif atau enggak membutuhkan waktu yang lama. Jadi lama untuk menjalankan treatment dan isolasinya," pungkas Eva.
Source: slidegossip