Viral Video Pendaki 'Dugem Massal' di Puncak Gunung Rinjani Tuai Kecaman

Okezone
 Okezone - Tue, 04 Aug 2020 07:34
 Dilihat: 725

LOMBOK - Aksi tidak pantas dilakukan para pendaki gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mendadak viral. Pasalnya,para pendaki ini bukannya menikmati keindahan alam, justru menggelar pesta dugem di atas ketinggian.

Aksi para pendaki ini menjadi sorotan pelaku wisata dan viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam atau sehari setelah perayaan Idul Adha 1441 Hijriah.

Ratusan pendaki ini serentak menyalakan lampu senter mengarah ke atas dengan full musik seperti dugem. Suasana ini sontak membuat pendaki yang ada di dalam tenda keluar berkumpul sambil joget.

Meski kejadian ini sempat diluruskan para pelaku wisata setempat melalui media sosial, tapi aksi para pendaki ini, mendapatkan kecaman para netizen.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Mugni menyayangkan kejadian ini dilakukan para pengunjung. Meski obyek wisata ini berada di Wilayah TNGR, tapi kedepan perlu ada solusi sehingga kejadian seperti ini tidak terulang.

"Saya menyesalkan atas kejadian tersebut, karena seharusnya mereka menggelar kegiatan yang positif. Apalagi kami di Lombok Timur ini ingin mengembangkan pariwisata tanpa maksiat, yang kami inginkan wisata ini mendatangkan barokah untuk kemajuan wisata di Lombok," kata Mugni

Bukit Savana sendiri, sambung Mugni berada di lereng Gunung Rinjani. Obyek wisata ini menjadi incaran para pendaki untuk camping menikmati pemandangan matahari terbit yang mulai menyinari puncak rinjani dan perlahan turun menyinari kawasan Savana Propok. Jumlah pengunjung ke destinasi ini masih dibatasi untuk mencegah penularan covid-19.

(Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Mugni: Foto: iNews)

Sementara beragam kecaman yang beredar dari para netizen diantaranya: "Melihat video joget yang viral bekangan ini saya kira kita semua tidak sepakat dan sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh sekelompok pendaki Savana. Ini jelas mencoreng nama baik para pencinta ketinggian yang sejatinya datang untuk menikmati suasana hening yang disediakan alam," kata salah satu cuitan di sosial media.

Para netizen juga memprotes ke pengelola, bahwa kenapa tidak ada batasan pengunjung di situasi pandemi covid-19 ini. "Dan satu hal bung kesalahan besar yg saya lihat kemarin kenapa tidak ada batasan pengunjung yg membludak dari pihak pengelola kami sampai ngantri lama sekali, dan itu sangat berbahaya sekali karena pengantrian berada di ujung curam yg kalok tali putus bisa 10-20 orang jungkir balik, padahal di tempat tersebut Cuma 150 orang. Jangan hanya memikirkan uang bung tapi pikirkan juga nyawa orang lain," tulis netizen.

Sumber: Okezone