Viral Tisu Toilet Berlafadz Allah, Netizen Auto Hujat Marks & Spencer

LAFADZ ALLAH SWT menjadi hal yang penting bagi umat Islam. Simbol tersebut dianggap suci dan jangan pernah Anda sekali pun bercanda dengan hal tersebut.

Nah, baru-baru ini jagat maya dikejutkan dengan video yang memperlihatkan adanya tisu toilet dengan lafadz Allah SWT. Produsen Marks and Spencer (M&S) yang memproduksinya, dan warga Muslim di Inggris langsung memboikot brand tersebut.

Lafadz Allah SWT tersebut tercetak di tisu toilet dalam bahasa Arab. Dilansir Okezone dari The Sun, M&S memberikan statement bahwa logo tersebut adalah daun lidah buaya bukan lafadz Allah SWT.

Akibat dari masalah ini, 2.000 warga muslim di sana telah menandatangai petisi untuk M&S atas tuduhan dengan sengaja menghina agama Islam.

Baca Juga: 8 Tanda Anda Berada Persahabatan Beracun, Hati Hati Guys!

Bisa dijelaskan, dalam video yang kini viral, terlihat di sana seorang pria mengambil gulungan tisu toilet seharga 2,50 poundsterling atau sekitar Rp 46.400. Dalam video itu juga seorang pria berteriak untuk tidak membeli tisu M&S lagi kepada orang di sekitarnya.

Vidoe ini kemudian disebarluaskan di Youtube dan media sosial. Seorang netizen mengatakan, "M&S patut malu dengan tindakan ini. Saya tidak pernah menyangka bahwa M&S bisa merendahkan moral seseorang. Saya mendukung boikot M&S."

Kemudian, netizen Twitter pun mencuitkan pendapatkan; "Tidak punya hati, sama sekali tidak punya hati. Kenapa bisa melakukan hal ini?"

Baca Juga: Transformasi Gaya Rambut Ahok, Gantengnya Gak Ilang-Ilang!

Di sisi lain, petisi terus berjalan. Petisi ini pertama kali dibuat oleh Musa Ahmed. Di sana dia menyerukan M&S untuk menarik semua tisu toilet itu dari pasaran. Alasannya jelas, "sengaja menghina agama Islam".

"Ini adalah tindakan yang sangat memalukan dan menyedihkan untuk menghina Islam. Saudara dan saudari sekalian bersusahpayah untuk melakukan perubahan, harap tandatangani petisi ini sehingga M&S dapat dengan paksa menarik semua tisu toilet berlafadz Allah SWT itu," kata Musa.