Viral Siswa SD di Sukabumi Disuruh Merokok oleh Guru, Faktanya Begini

Okezone
 Okezone - Wed, 07 Nov 2018 18:21
 Dilihat: 762
Viral Siswa SD di Sukabumi Disuruh Merokok oleh Guru, Faktanya Begini

BOGOR - Warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dibuat geram dengan video sejumlah siswa SD yang dihukum untuk merokok oleh guru.

Hukuman itu diberikan karena para siswa itu ketahuan oleh gurunya tengah menghisap gulungan tembakau itu.

Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik, terlihat beberapa siswa berseragam Pramuka di SDN 1 Pamuyuran, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tengah merokok di ruangan.

Tanpa canggung, perlahan mereka pun menghisap sebatang rokok di depan teman-temannya sambil ditertawakan. Para siswa itu tengah dihukum pihak sekolah karena ketahuan merokok.

Sontak, video yang tersebar di media sosial tersebut menuai berbagai komentar dan kecaman dari para orang tua dan warganet. Mereka menilai tidak sepantasnya siswa SD diberi hukuman seperti itu.

Kepala Sekolah SDN 1 Pamuyuran Tati Maelati membenarkan bahwa para siswa SD yang ada di dalam rekaman video tersebut adalah anak muridnya di kelas II dan kelas III. Kejadian terjadi pada Sabtu 3 November 2018.

(Baca juga: Viral Video Siswa SMK di Bojonegoro Dianiaya di Toilet, Ini Kata Polisi)

"Awalnya ada laporan dari guru ada anak kelas VI ketahuan merokok. Akhirnya saya minta merka dikumpulkan di kantor," kata Tati, Rabu (7/11/2018).

Setelah dikumpulkan, mereka mengaku bukan hanya dari kelas VI yang merokok, melainkan adik-adik kelasnya juga melakukan hal serupa. Kemudian, Tati kembali memanggil sejumlah siswa lain yang juga merokok.

"Terus semuanya dipanggil. Mereka ada yang tidak mengaku, ada yang ngaku cuma satu-dua batang. Ada juga yang ngaku cuma sekali isep," papar Tati.

Berdalih ingin mengetes dan menghukum, guru pun menyediakan rokok dan menyuruh mereka untuk menghisapnya. Dari beberapa siswa, ada 11 siswa dari kelas II dan kelas III yang berani melakukannya.

Saat mereka sedang menghisap rokok, salah satu guru merekam kejadian itu dengan niatan akan diberikan ke masing-masing orang tua siswa.

"Tadinya kejadian itu sebagai bentuk pembelajaran buat mereka, saya ingin anak-anak lebih baik. Tapi setelah disebar, hari itu juga ada orang tua siswa yang datang ke sekolah marah-marah," bebernya.

Sumber: Okezone