Viral Kemunculan Awan Aneh di Langit Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG

Okezone
 Okezone - Sat, 27 Apr 2024 01:00
 Dilihat: 40

YOGYAKARTA - Warga sempat dihebohkan dengan kemunculan awan aneh mirip pusaran air menggelayut di langit wilayah timur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat 26 April 2024 sore. Fenomena unik tersebut viral di media sosial.

Awan berbentuk aneh tersebut sempat membuat heboh warganet. Banyak warganet dari berbagai sudut di DIY yang mengabadikan moment tersebut. Mereka mengaku dari Patangpuluhan Kota Yogyakarta, Kretek Bantul dan Godean Sleman. Mereka kompak mengunggah di media sosial akun X @merapi_uncover.

Selang beberapa saat, warga yang berada wilayah bagian timur DIY melaporkan terjadi hujan lebat disertai dengan angin kencang. Sebelum hujan, awan gelap menghantui Jogja wilayah timur.

BACA JUGA:

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Warjono menyebut sebenarnya awan tersebut hanyalah fenomena biasa. Fenomena tersebut terjadi karena perbedaan suhu yang terjadi di seputaran lokasi awan tersebut.

"Fenomena atmosfer tersebut cukup umum, meskipun terlihat tidak biasa,"terang dia, Jumat malam

Jika dilihat dari bentuknya, fenomena tersebut merupakan awan lentikularis atau awan topi. Di mana umumnya awan topi tersebut muncul di pegunungan namun awan lentikularis ini muncul di atas awan cumulus.

Warjono mengatakan pembentukan awan lentikularis sendiri disebabkan oleh angin yang lembut dan hangat dari bawah bertemu dengan udara yang kering dan dingin dipuncak awan cumulus.

BACA JUGA:

"Udara yang naik ini mendingin dan mengembun, menghasilkan tetesan air yang membentuk awan," tambahnya.

Bentuk Awan Lentikularis sangat bergantung dari pola gelombang udara di sekitar awan tersebut. Bentuk Awan Lentikularis diatas Awan Cumulus yang berbentuk cakram serta melingkar, menunjukkan adanya pola angin yang bergerak ke atas sehingga membentuk awan lentikularis yang ada di puncak awan cumulus.

Pola tersebut juga dapat mengindikasikan adanya turbulensi di udara. Umumnya bagi Pilot yang melewati awan dengan kondisi tersebut dapat berhati-hati karena dapat menyebabkan guncangan dan kehilangan ketinggian yang tiba-tiba.

Sumber: Okezone