Viral Karyawan Ramayana Depok Menangis Histeris Usai Di-PHK Imbas Corona

Okezone
 Okezone - Thu, 09 Apr 2020 02:09
 Dilihat: 310
Viral Karyawan Ramayana Depok Menangis Histeris Usai Di-PHK Imbas Corona

DEPOK - Kabar pemecatan karyawan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 membuat sejumlah karyawan wanita yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menangis histeris.

Para karyawan itu nampak menangis secara bersama-sama, bahkan ada yang sampai tidak kuasa menahan diri hingga sampai terisak-isak dan terduduk di lantai. Ada pula sebagian dari mereka yang berusaha menenangkan, bahkan sebagian saling berpelukan.

Mereka juga saling meminta maaf seraya hari itu menjadi pertemuan terakhir para karyawan PT Ramayana.

"Ya Allah maafkan saya ya kak," ucap seorang pekerja PT Ramayana sembari menangis.

Tangis haru karyawan PT Ramayana tersebut yang diduga berada di ruang loker menjadi viral setelah diunggah di media sosial.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok Wido Pratikno mengaku penutupan gerai Ramayana tersebut tentunya berdampak pada 120 karyawan tetap. Mereka terpaksa harus dirumahkan dan terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Kami dapat laporan ada 120 karyawan tetap dari total 300 karyawan di PHK dan sisanya dirumahkan oleh perusahaan Ramayana," kata Wido ketika dihubungi Okezone, Selasa (7/4/2020).

Sementara itu, Store Manager Ramayana Depok M Nukmal Amdar membenarkan soal rencana PHK tersebut. Wewenang soal rencana tersebut ada di manajemen pusat. "Dalam proses sesuai prosedur. Kita juga secara resmi akan bersurat ke Disnaker," ujarnya.

Proses PHK dilakukan setelah ada arahan dari manajemen. Total karyawan yang bekerja di Ramayana Depok sekitar 300 orang, namun yang di bawah naungan PT Ramayana hanya 87 orang saja.

"Karena virus ini kita sudah enggak ada harapan lagi. Akhirnya mungkin manajemen sudah memikirkan dengan matang karena tidak mampu lagi menutup biaya," ungkapnya.

Dia mengakui rencana PHK ini erat kaitannya dengan dampak virus Covid-19. Karena bisnis yang dilakukan toko selama ini sangat bergantung pada penjualan.

"Jika kondisi kembali normal dalam waktu dekat, kemungkinan manajemen akan melakukan perekrutan kembali," tutupnya

Sumber: Okezone