Viral Harga Parkir Terlalu Mahal di Yogyakarta, Netizen: Duduk di Bawah Pohon Aja Disuruh Bayar

Okezone
 Okezone - Tue, 01 Jun 2021 13:10
 Dilihat: 441
Viral Harga Parkir Terlalu Mahal di Yogyakarta, Netizen: Duduk di Bawah Pohon Aja Disuruh Bayar

Setelah heboh penjual pecel lele di kawasan Malioboro, Yogyakarta yang mematok harga tinggi, kini giliran tukang parkir diduga membuat tarif yang tak biasa. Yakni Rp20 ribu untuk kendaraan roda empat.

Cerita ini dibagikan salah satu pengguna Twitter @upil_jaran67. Ia sangat menyayangkan, bahwa citra Yogyakarta sebagai kota wisata malah tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Apapun alasan yang dipakai jujur saya juga pernah mengalami, walaupun saya secara pribadi tidak mempermasalahkan tapi ini soal citra pariwisata jogja," tulisnya.

Ia mengatakan, hal ini tak jarang terjadi membanderol harga yang tidak wajar untuk sebuah ongkos parkir. Sebab tempat yang digunakan bukan parkiran yang diberi argo, akan tetapi area biasa.

"Rasanya sudah terlalu sering kita mendengar keluh kesah wisatawan baik lokal jogja sendiri maupun dari luar jogja," katanya.

Adanya kesempatan dalam kesempitan ini menurutnya akan membuat citra pariwisata, seperti Yogyakarta akan tercoreng. Bukannya membangkitkan, malah akan berujung merugikan.

Apalagi di masa pandemi ini, pemerintah sudah bersusah payah membangun kembali pariwisata Nusantara supaya bangkit. Bukan malah memanfaatkan situasi yang terkesan memeras wisatawan lokal, maupun mancanegara.

"Ini seperti menjatuhkan sektor wisata yg sedang bangkit memulihkan diri dari badai covid.

"Saya punya harapan ada terobosan yang dilakukan baik oleh pemerintah DIY maupun pemerintah daerah kabupaten / kota, buatlah satgassus pariwisata DIY kalo perlu dibuat seragam yang ikonik," tuturnya.

Hal ini pun mendapatkan respon dari netizen, ikut menyangkan bahwa ada saja sebagian orang yang mengambil keuntungan dengan mematok harga pecel lele hingga tarif parkir yang tak wajar.

"Sama dengan yang aku alamin. Kejadiannya tahun 2013 apa 2014. Duduk di bawah pohon disuruh bayar, kalau gak bayar yah pesan minum atau makan," kata @Ne*****.

"Jangan sampai muncul istilah pariwisata Jogja dihancurkan oleh pelaku pariwisata sendiri. Tapi menurutku oknum tsb adalah free rider/penumpang gelap, ga berkontribusi dalam pembangunan pariwisata tapi ikut ambil untung dari pariwisata, yang seperti ini yang harus digilas," ujar @ma****.

"Perlu ditertibkan oknum-oknum yang begitu...Merusak citra baik yang dah dibangun susah payah..," kata @Za*****.

"Bayar 25k tapi kalo kehilangan ditanggung pemilik buset," ujar @ge*****.

Sumber: Okezone