Viral Germo Pramugari di Garuda, Erick Thohir: Jaga Ahlak

Okezone
 Okezone - Sun, 15 Dec 2019 00:11
 Dilihat: 470
Viral Germo Pramugari di Garuda, Erick Thohir: Jaga Ahlak

JAKARTA - Akhir-akhir ini sedang viral mengenai germo pramugari Garuda Indonesia. Isu tersebut mencuat saat terungkap adanya barang titipan berupa motor Harley milik mantan Dirut Garuda Indonesia di pesawat perseroan.

Konon, Ari Akhsara dan beberapa direksi lainnya mempunyai selingkuhan pramugari Garuda sendiri. Hal ini diberitahukan oleh seseorang yang tidak diketahui namanya melalui sebuah akun Twitter.

Dalam cuitannya tersebut, dia membeberkan rahasia seputar Garuda. Nahasnya, orang tersebut dilaporkan oleh pihak Garuda.

Baca Juga: Mahaka Ada Proyek dengan Garuda, Erick Thohir: Sah-Sah Saja

Berikut ini fakta mengenai germo pramugari Garuda yang dirangkum oleh Okezone pada Minggu (15/12/2019):

1.Informasi Germo Pramugari Garuda Diungkapkan oleh akun @digeeembok

Dalam cuitan akun Twitter @digeeembok tersebut disebut bahwa Roni Eka Mirsa merupakan germo pramugari di Garuda Indonesia. Dia juga menulis sejumlah nama lain seperti mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Ari Akshara dan Heri Akhyar.

"Gerombolan Ari Akshara, Heri Akhyar dan Roni Eka Mirsa adalah TRIO LENDIR. Roni Eka Mirsa aka 'PROVIDER' paham banget manfaatin celah Pramugari untum jadi santapan direktur atau setoran ke Pejabat," tulis akun tersebut.

2. Bukan Urusan Pemerintah

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka suara terkait adanya praktik penyalur pramugari (germo) yang dilakukan oleh pejabat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Hal tersebut menyusul viralnya cuitan yang dilakukan oleh akun Twitter @digeeembok.

Baca Juga: Anak Cucu Garuda Indonesia Tak Produktif Segera Ditutup

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, urusan mengenai dugaan tersebut bukanlah urusan dari Kementerian BUMN. Karena hal tersebut sudah menyangkut masalah internal di dalam tubuh perusahaan penerbangan plat merah.

"Enggaklah, ngapain kita enggak ngurusin itu," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN," ujarnya.

3.Dewan Komisaris Tangani Masalah

Menurut Arya, hal tersebut sudah masuk ranah dari internal, sehingga seharusnya tugas tersebut ada pada jajaran Dewan Komisaris sebagai pengawas perseroan.

"Kita minta komisarisnya aja tangani itu. Nanti kalau kita tangani semua bahaya. Enggak kerja nanti," ucapnya.

Oleh karena itu lanjut Arya, pihaknya sudah meminta kepada jajaran Dewan Komisaris untuk melakukan investigasi lebih jauh terkait hal tersebut. Jika nantinya ditemukan dirinya meminta agar sibuk ke publik dan dilakukan tindakan.

Sumber: Okezone