Tanggapi Viral "Indonesia Terserah", Doni Monardo : Kita Harap Dokter Tidak Kecewa

Okezone
 Okezone - Mon, 18 May 2020 13:10
 Dilihat: 249
Tanggapi Viral "Indonesia Terserah", Doni Monardo : Kita Harap Dokter Tidak Kecewa

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo menanggapi tagar 'Indonesia Terserah' yang viral di media sosial (medsos). Dikabarkan, tagar 'Indonesia Terserah' merupakan bentuk curhatan para dokter terhadap kondisi Indonesia di tengah Pandemi Covid-19, belakangan ini.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tersebut sangat berharap agar kalangan dokter tidak kecewa terhadap kondisi Indonesia saat ini. Sebab, kata Doni, para dokter merupakan ujung tombak dalam penanganan Covid-19.

Demikian diungkapkan Doni Monardo usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Jokowi terkait percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/5/2020).

"Video indonesia terserah, kita sangat tidak berharap kalangan dokter kecewa, sejak awal kita kedepankan ujung tombak kita masyarakat, kalau masyarakat terpapar sakit, dirawat di RS, apalagi dalam jumlah yang banyak dan tempat perawatan penuh maka yang sangat repot adalah dokter dan perawat," katanya.

Baca Juga: Ada Transmisi Lokal Penularan Corona, Puskesmas di Tasikmalaya Ditutup

Doni menekankan, pemerintah sejak awal selalu fokus membahas agar para dokter jangan sampai kelelahan, kehabisa waktu, dan tenaganya. Pasalnya, sejauh ini, sudah banyak dokter yang mempertaruhkan nyawanya menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

"Dari awal ini jadi bahasan yang selalu kami kemukakan jangan kita biarkan dokter-dokter kelelahan, kehabisan waktu dan tenaga, mereka telah menghabiskan waktu tenaga bahkan mempertaruhkan nyawa untuk keselamatan bangsa Indonesia," ujarnya.

Saat ini, dibeberkan Doni, humlah dokter di Indonesia cukup minim. Dari data yang diterima Doni, dokter di Indonesia hanya ada di kisaran 200 ribu orang. Sementara itu, dokter spesialis paru, saat ini hanya berjumlah 1.976. Ia meminta agar seluruh elemen sama-sama bisa melindungi para dokter.

"Wajib kita lindungi, jumlah dokter kita paling sedikit, kurang dari 200 ribu orang. Sedangkan dokter paru berjumlah 1.976 orang, artinya satu dokter paru melayani 245 ribu warga Indonesia," beber Doni.

"Kalau kehilangan dokter adalah kerugian besar bagi bangsa, saling mengingatkan, mencegah, menghindari jangan sampai sakit, segala ketentuan berhubungan protokol kesehatan, UU 6/2018 tentang kedaruratan kesehatan hendaknya dipatuhi," pungkasnya.

Sumber: Okezone