Sampaikan Aspirasi Pada Pemerintah Soal Jalan Rusak, Pria Ini Nekat Lakukan Aksi Berendam di dalam Lumpur

Admin LI VIral
 Admin LI VIral - Mon, 09 Apr 2018 07:44
 Dilihat: 425
Sampaikan Aspirasi Pada Pemerintah Soal Jalan Rusak, Pria Ini Nekat Lakukan Aksi Berendam di dalam Lumpur


RANCAH POST - Di negara demokrasi sudah semestinya masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasinya pada pemerintah. Namun yang dilakukan pria ini dalam menyampaikan aspirasinya sangat nekat sekaligus kocak.

Bagaimana tidak, ia rela berendam di dalam kubangan lumpur. Pria ini mungkin tak berlebihan jika disebut sebagai seorang pria yang gigih.

Pria ini bernama Zainudin atau dikenal dengan nama Zai Dalbo. Pria bertubuh gempal ini nekat menceburkan dirinya sendiri ke dalam kubangan lumpur yang ada di tengah jalan.

Tampak pula tulisan yang dibuat di atas kertas yang ditancapkan dengan sebilah kayu. Kertas tersebut bertuliskan 'Maaf jalan ditutup ada orang lagi cari wangsit'.

Aksi ini konon dilakukan sebagai bentuk proses dari para warga kepada pemerintah yang tidak kunjung memberi kejelasan pada rencana perbaikan jalan.

Padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses darat yang dapat dilewati oleh warga di daerah tersebut.

Jalan yang mengalami rusak parah ini dibulai dari Km ke 4 hingga Km 22 di Kelurahan Manunggul Lama, Kecamatan Sungai Durian, kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.

Zai sangat mengharapkan agar pemerintah sesegera mungkin memperbaiki akses jalan ini karena hanya jalan itu satu-satunya akses warga untuk beraktivitas sehari-hari.

Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya dirinya dan warga lain telah memperjuangkan supaya jalan tersebut segera diperbaiki.

Namun belum pernah ada tanggapan serius dari pemerintah. Karena terlalu lelah maka ia pun nekat melakukan aksi tersebut.

Netizen yang melihat kejadian ini pun beramai-ramai memberikan komentar dan tanggapannya.

'Tuhkan, colokin ke mata orang yg selalu bilang "bangun jalan itu gk penting"' tulis salah satu netizen.

'bisa bertahun tahun nunggu pemerintah,

'harusnya perusahaan juga ikut bantu, misal tiap harinya ada 4 perusahaan yang lewat situ. biasanya 4 perusahaan itu masing2 ada yang bantu alat berat, quary, dsb istilahnya "Sharing Cost"

kalau di kaltim dari muara wahau - berau, itu dari perushaan sawit DSN / agro yang bantu perbaikan jalan' tulis netizen yang lainnya.