PBNU: Ulama Itu Mengayomi, Bukan Memecah Belah Masyarakat

Okezone
 Okezone - Fri, 03 May 2019 17:48
 Dilihat: 335
PBNU: Ulama Itu Mengayomi, Bukan Memecah Belah Masyarakat

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengecam keras munculnya ulama-ulama yang kerap melontarkan pernyataan yang bisa memecah belah masyarakat. Padahal, seharusnya mereka itu menjadi tauladan dan bisa mempersatukan umat.

"Peran ulama dalam hal ini memelihara masyarakat, mengayomi masyarakat, menunjukkan jalan yang benar," kata Said di Multaqo Ulama, Habaib, Cendekiawan Muslim Untuk Kemaslahatan Bangsa di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Menurut dia, para tokoh agama itu semestinya memberi pencerahan dalam kehidupan, bukan menakut-nakuti jemaahnya.

Said menyebut, apabila ada ulama yang seperti itu, maka patut diragukan ilmu keagamaannya.

"Karena para ulama selalu memberikan contoh bicara yang benar, tidak pernah bohong tidak pernah mengadu domba, tidak fitnah apalagi ujaran kebencian," ujarnya.

Baca Juga: Said Aqil: Mari Sambut Ramadan dengan Buang Rasa Permusuhan

Ia meminta masyarakat tak gampang termakan omongan-omongan yang berseliweran dari para ulama yang kredibelitasnya masih diragukan. Mereka harus bisa memilah dan memilih ceramah atau perkataan dari pemuka agama.

Menurut dia, ulama yang bisa dijadikan panutan adalah mereka yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. Dalam dakwahnya, Rosulullah mengedepankan pendekatan yang lembut dan baik.

"Makanya, jangan ikuti jangan dengarkan omongan orang ke sana kemari yang menimbulkan permusuhan dan dosa besar," kata dia.

Multaqo atau pertemuan alim ulama ini diinisiasi ulama sepuh KH Maimun Zubair dan Habib Lutfi bin Yahya yang dihadiri 1.500 orang peserta dari para ulama sepuh, berbagai ormas, para habaib, para cendekiawan muslim.

Selain ceramah dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj, TGB Turmudi Badarudin, KH Anwar Iskandar, dan ulama lain juga ikut mengisi acara ini. Seperti Habib Salim Jindan, Nasaruddin Umar, Maskuri Abdulillah, dan KH Masdar F Mas'udi.

Sumber: Okezone