Mengulik Asal Usul Tradisi Lempar Telur yang Viral Gara-Gara 'Egg Boy' William Connoly

Okezone
 Okezone - Wed, 20 Mar 2019 01:07
 Dilihat: 267
Mengulik Asal Usul Tradisi Lempar Telur yang Viral Gara-Gara 'Egg Boy' William Connoly

NAMA William Connoly atau Egg Boy semakin dielu-elukan warganet setelah aksi heroiknya viral di media sosial. Belum lama ini, remaja asal Australia itu melempar sebutir telur ke kepala Senator Fraser Anning saat sedang melakukan wawancara dengan awak media.

Tindakan William bukan tanpa sebab. Ia nekat melakukan aksi tersebut karena kecewa melihat pernyataan Fraser yang berisikan pesan-pesan berbau rasis dan diskriminasi terhadap imigran Muslim. Pernyataan itu ia lontarkan pasca tragedi penembakan 2 masjid di Selandia Baru.

Buntut dari insiden tersebut, kini William menjadi bahan perbincangan masyarakat Internasional. Ia bahkan dijuluki sebagai 'pahlawan tanpa jubah'. Beberapa netizen pun tidak dapat menahan diri untuk menjadikan aksi berani William sebagai bahan meme mereka.

Salah satunya meme ulang tahun hasil karya netizen Indonesia. Dalam video berdurasi singkat itu, William tampak melemparkan telur ke arah kepala Fraser dengan latar belakang lagu 'Selamat Ulang Tahun'.

Tak membutuhkan waktu yang lama, video ini akhirnya tersebar di berbagai media sosial seperti Twitter, Facebook, hingga Instagram. Nah, jika menilik dari video tersebut, sebetulnya ada hal unik yang menarik untuk di bahas. Apakah benar lempar telur menjadi salah satu tradisi ulang tahun di kalangan masyarakat Indonesia? Atau ada tradisi-tradisi lain yang dilakukan untuk merayakan momen sakral ini?

Berdasarkan hasil penelusuran Okezone, Selasa (19/3/2019), tradisi melempar telur sebetulnya telah lama dilakukan oleh orang-orang Inggris. Bedanya, kegiatan ini mereka lakukan bukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun, melainkan sebuah permainan yang sudah diselenggarakan turun-temurun sejak 700 tahun silam.

Menurut Federasi Lempar Telur Dunia, permainan lempar telur sebetulnya ditemukan pada 1322. Kala itu, hanya ada satu orang yang memiliki ayam di Desa Lincolnshire, yaitu kepala biara. Ia mendorong orang untuk pergi ke gereja dengan imbalan satu butir telur.

Namun suatu waktu, banjir tiba-tiba melanda desa mereka. Para umat pun berhalangan untuk pergi ke gereja. Akhirnya, para pelayan gereja melemparkan telur kepada para umat.

Seiring berkembangnya zaman, tradisi lempar telur kini mulai diadaptasi oleh sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia. Di negara kita, telur sering dijadikan salah satu benda untuk memeriahkan suasana ulang tahun.

Biasanya, para teman atau sahabat terdekat akan menyiapkan tepung terigu, telur, atau bahkan air got untuk mengerjai temannya yang sedang berulang tahun. Meski terdengar aneh, tradisi ini dianggap sebagai salah satu penghormatan bagi sang empunya acara.

Eits, tunggu dulu, penderitaan ternyata belum berakhir sobat. Setelah badan lengket seperti adonan kue, ia harus mentraktir teman-temannya yang telah memberikan kejutan. Ajaib bukan? Ya, seperti itulah tradisi ulang tahun di kalangan generasi milenial Indonesia.

Jika dikaitkan dengan kasus pelemparan telur yang dilakukan oleh William, aksi nekatnya itu ternyata sudah menjadi hal yang lumrah di Negeri Kangguru, Australia.

Selain Fraser Anning, pada tahun 1917, Perdana Menteri Australia Billy Hughes juga sempat menjadi korban pelemparan telur saat melakukan kunjungan kerja di Kota Warick, Queensland.

Aksi pelemparan terjadi saat sang perdana menteri sedang berpidato tentang perlunya wajib militer yang ditentang oleh banyak orang. Di sela-sela pidato, tiba-tiba muncul dua bersaudara Pat dan Bart Brosnan yang nekat melempar telur ke arah Billy Hughes.

Lemparan telur dari Brosnan bersaudara begitu kerasnya sampai membuat topi koboi yang dikenakan Hughes terlempar dari kepalanya. Beruntung saat kejadian berlangsung, pistol Hughes tertinggal di dalam kereta, sehingga ia tidak dapat melakukan serangan balik seperti yang dilakukan Fraser kepada William.

Sumber: Okezone