Kasus Dosen Swinger Viral, Termasuk Gangguan Jiwa?

Okezone
 Okezone - Tue, 04 Aug 2020 06:49
 Dilihat: 432
Kasus Dosen Swinger Viral, Termasuk Gangguan Jiwa?

Masih hangat di telinga kasus Gilang Fetish Kain Jarik yang menghebohkan publik, kini muncul kasus 'aneh' lainnya yang tak kalah menyedot perhatian. Yakni dosen 'swinger', di mana kasus ini terjadi di Kota Pelajar Yogyakarta.

Kasus ini pertama kali mencuat setelah akun berinisial BA mengunggah video klarifikasi di akun Facebook-nya. Dalam keterangannya, ia mengaku telah menipu banyak mahasiswa dengan kedok penelitian tentang swinger atau pelaku 'tukar pasangan'.

"Karena sesungguhnya, saya sebenarnya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat, " ucap BA dalam rekaman video yang diunggah oleh akun Twitter Bandit Merah Putih @EnggalPMT.

Selain berfantasi swinger secara virtual, dia juga mengaku pernah melakukan pelecehan secara fisik. "Oleh sebab itu, secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban, baik dari kampus UGM Bulaksumur, maupun yang lain, yang pernah menjadi korban pelecehan saya, baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan banyak trauma," sambung dia.

BA mengungkapkan, selama ini istrinya tidak mengetahui perbuatan tersebut. Dia berencana menceritakan perbuatannya itu kepada sang istri dan meminta mendampinginya melakukan terapi secara intensif ke psikolog maupun psikiater agar terbebas dari penyimpangan dan kelainan tersebut.

"Kemudian, terakhir saya berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi dan bila terbukti melakukan lagi saya siap menerima semuala konsekuensi hukum yang ada. Terima kasih perhatianya teman-teman yang mau mendengarkan," pungkasnya.

Swinger sendiri merupakan julukan untuk pelaku 'swinging'. Dalam laman Guardian dijelaskan bahwa Swinger disematkan pada pasangan atau lajang yang memiliki hubungan terbuka (open relationship), membebaskan pasangannya melakukan hubungan seksual dengan orang lain.

Para swinger diketahui memiliki kepuasan tersendiri ketika melihat atau melakukan aktivitas seksual bersama pasangan lain.

Terlepas dari itu, Okezone coba mewawancarai Dokter Spesialis Kejiwaan Primaya Hospital Bekasi Barat dr Alvina, SpKJ, untuk menanyakan terkait hal ini lebih lanjut.

Mengenai apakah tindakan 'swinging' tergolong dalam masalah kejiwaan, dr Alvina menerangkan, perilaku seks bertukar pasangan tidak ada dalam diagnosis gangguan jiwa.

"Perlu dilakukan pemeriksaan mendalam apa sebenarnya latar belakang dilakukannya perilaku tersebut," katanya pada Okezone melalui pesan singkat, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Menghitung Kalori Es Kopi Susu Gula Aren Favoritmu

Dia melanjutkan, setelah dilakukan pendalaman kondisi, baru kemudian dapat disimpulkan ada tidaknya problem kejiwaan yang mendasari. Namun, perlu digaris bawahi lagi, 'swinging' bukan bagian dari ganggun kejiwaan.

Sumber: Okezone