Heboh Gempa Besar dan Tsunami 20 Meter, Ini Panduan Evakuasinya

Okezone
 Okezone - Wed, 30 Sep 2020 06:12
 Dilihat: 216
Heboh Gempa Besar dan Tsunami 20 Meter, Ini Panduan Evakuasinya

JAKARTA - Belakangan ini publik dihebohkan dengan hasil penelitian gempa besar dan potensi tsunami setinggi 20 meter di wilayah Pantai Selatan Jawa. Hasil riset tersebut diharapkan menjadi kewaspadaan dini masyarakat, bukan justru menimbulkan ketakutan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis video panduan untuk evakuasi diri bilamana gempa bumi berpotensi tsunami terjadi di wilayah pesisir.

(Baca juga: Gempa Besar dan Tsunami 20 Meter, BMKG: Berpotensi Hampir di Seluruh Indonesia)

Okezone merangkum panduan evakuasi tsunami tersebut dari akun Instagram resmi BMKG. Berikut panduan lengkapnya:

Bila merasakan dan mendapatkan informasi resmi gempa yang berpotensi tsunami, masyarakat harus sigap mengevakuasi diri. Pasalnya gelombang air bervolume besar bisa dayang hanya dalam hitungan menit setelah gempa terjadi.

"Hanya menunggu atau melihat pantai yang surut, akan membuang banyak waktu berharga untuk evakuasi," demikian pernyataan narator sebagaimana dikutip dari Instagram resmi BMKG, Rabu (30/9/2020).

Masyarakat diimbau berlari menjauhi atau bertolak dari pantai ketika mendapat atau merasakan gempa yang berpotensi tsunami. Selain itu, BMKG juga mengimbau agar warga tidak berlari sejajar atau dekat dengan aliran sungai.

"Karena tsunami lebih cepat menerjang lewat sungai," jelas narator.

Bila proses evakuasi dari rumah sudah dilakukan, maka selanjutnya warga harus mencari tempat tinggi untuk menghindar dari air bah. Bila tidak memungkinkan, maka dapat berlindung di bangunan bertingkat tinggi atau cukup kuat. Semisal menara, tower antena, pohon tinggi, atau gedung evakuasi sementara.

"Kita harus cepat tanggap kalau ada peringatan bahaya tsunami dan harus kerja sama untuk keselamatan bersama supaya bisa selamat," tutur narator.

BMKG mengimbau warga khususnya yang berada di pesisir dapat membuat sistem evakuasi diri yang baik dan terencana. Semisal membuat peta, jalur dan rambu evakuasi, kemudian menyosialisasikan hal ini kepada seluruh masyarakat. "Tentukan tempat evakuasi terbaik dan terdekat dari tempat kita berada," demikian narator.

Sumber: Okezone