Gila! Demi Uang Rp 14 Juta, YouTuber Ini Rela 'Bunuh' Kekasihnya yang Sedang Hamil di Hadapan 10 Ribu Subscribers!

Seperti dilansir dari grid.id (6/12/2020), YouTuber asal Rusia bernama Stas Reeflay itu diduga mendapat tawaran 1.000 dolar (sekitar Rp 14,1 juta) dari penontonnya.

Namun penonton itu memberikan satu syarat kepada Reeflay, yakni menyuruh pacarnya keluar rumah hanya dengan mengenakan pakaian minim.

Sang pacar yang tengah hamil, Valentina Grigoryeva alias Valya pun mau saja keluar ke balkon rumah, padahal kala itu suhu di luar berada di bawah nol derajat.

Tak disangka, tindakan nekat itu justru membunuh wanita berusia 28 tahun tersebut. Saat dibawa masuk ke rumah kontrakan mereka di desa Ivanovka, dekat Moskow, tubuh Valya sudah tak berdaya.

Sementara siaran langsung masih berlangsung ketika pria bernama asli Stanislav Reshetnikov itu berusaha membangunkan pacarnya. Di hadapan 10 ribu subscribers-nya, Reeflay mengatakan bahwa dia tak bisa merasakan denyut nadi sang kekasih.

Siaran langsung itu masih terus berlanjut sampai petugas medis datang dan menyatakan bahwa Valya sudah meninggal dunia. Dikatakan petugas bahwa Valya meninggal dunia karena mengalami hipotermia.

Selama ini, Reeflay memang dikenal menghasilkan uang dengan menerima 'donasi' dari penontonnya, baik yang berasal dari Rusia maupun luar negeri. Namun sumbangan itu akan diberikan bila Reeflay memenuhi syarat yang diajukan oleh mereka.

Sebelum insiden maut itu terjadi, Reeflay dituduh pernah menyemprotkan semprotan merica ke sang kekasih. Aksi Reeflay yang menyebabkan kekasihnya terbunuh itu pun langsung dikecam oleh aktivis feminis Liza Lazerson.

"Wanita itu meninggal dunia di tengah siaran langsung dan penonton mengirimkan donasi kepada si pembunuh. Ini harus dihentikan," katanya.

"Video semacam itu dengan santainya disiarkan ke seluruh dunia, artinya ada sesuatu yang rusak. Sampai masalah ini bisa diatasi, diperlukan adanya sensor," tambahnya.

Setelah insiden itu, YouTuber 30 tahun itu pun langsung diamankan oleh pihak berwajib. Ia terancam hukuman penjara selama 2 tahun bila tim forensik membuktikan bahwa Valya meninggal dunia karena hipotermia, kata laporan.

Sementara itu, pihak YouTube mengatakan melalui seorang juru bicara, "Kami terkejut mengetahui insiden tragis ini. Konten grafis semacam ini tidak dapat diterima di YouTube. Meskipun video siaran langsung yang aslinya tidak dilakukan di YouTube, kami dengan cepat menghapus uanggahan ulangnya dan menghentikan akun terkait."