Dulu Benci Banget Sama Islam! Kini 5 Tokoh Terkenal Ini Malah Masuk Islam, Ini Sebabnya!

slidegossip.com - Islam merupakan agama yang sering disalahartikan karena dianggap teroris. Seperti dilansir dari merdeka.com (18/4/2016), Islam sering dicap intoleran, radikal, serta mendukung kekerasan ala teroris. Tudingan-tudingan itu semakin marak di negara Barat. Dan yang jadi korbannya adalah para imigran.

Ibrahim Killington (republika.co.id)

5 tokoh dalam daftar ini dulunya percaya bahwa Islam adalah agama yang memicu kekacauan dunia. Mereka secara gigih menyebar wacana yang semakin menyudutkan Islam. Menariknya, setelah mempelajari Islam, para pembenci Islam ini justru tertarik pada ajaran Nabi Muhammad SAW. Mereka pun akhirnya masuk Islam dan mengakui keesaan Tuhan.

1.Daniel Streich

Anggota Partai Rakyat Swiss (SVP) ini dulunya adalah pembenci Islam. Daniel Streich sangat menentang keras pembangunan masjid di negaranya selama kurun waktu 1990-an. Streich penganut kristen taat. Dia dibesarkan dengan ajaran Kristiani dan semasa kecil pernah bercita-cita menjadi pastor. Namun ketika remaja, niatnya berubah. Ia mulai gemar berpolitik dan tanpa ragu terjun langsung menjadi anggota partai ternama di Swiss.

Kemudian Daniel Streich belajar Islam, namun ia semakin tenggelam dalam keindahan agama samawi itu. Daniel Streich akhirnya menjadi mualaf. "Banyak perbedaan saya dapatkan ketika mempelajari Islam. Agama ini memberikan saya jawaban logis atas pertanyaan hidup penting dan tidak saya temukan di agama saya," pungkasnya.

2. Arnoud Van Doorn

Produser 'Fitna' dianggap telah menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW dalam film yang diluncurkan pada tahun 2008 itu. Namun secara mengejutkan, tokoh anti-Islam asal Belanda itu kemudian menjadi mualaf di awal 2013. Arnoud bahkan sudah melakukan ibadah haji untuk pertama kalinya sembilan bulan setelah mengucap syahadat.

Arnoud mengatakan bahwa dirinya mendapat ketenangan setelah menjadi seorang Muslim. Arnoud bahkan mengatakan jika orang-orang di Eropa tahu begitu indah dan bijaksananya Islam, mereka pasti juga akan menjadi mualaf. "Semakin saya membaca juga Al Quran, semakin saya yakin bahwa Islam adalah agama yang benar-benar indah dan bijaksana," ungkapnya.

3. Yusuf Estes

Yusuf Estes adalah seorang mualaf asal Amerika Serikat. Estes lahir dari keluarga Kristen yang taat di Midwest, Amerika Serikat. Keluarganya bahkan secara turun-temurun membangun gereja dan sekolah di AS. Estes sempat mempelajari agama lain seperti Hindu, Yahudi, dan Buddha. Namun tak sekalipun ia peduli pada ajaran Islam. Estes sempat meyakini bahwa Muslim adalah penyembah kubus di tengah padang pasir yang senang kekerasan.

Tahun 1991, Estes merintis usaha yang kemudian mengantarkannya berkunjung ke Mesir dan bertemu dengan seorang pria Muslim. Ternyata pria Muslim itu mengaku percaya pada kebenaran Injil dan menghormati Yesus, atau dalam Islam disebut Nabi Isa. Estes pun mulai mengunjungi masjid hingga akhirnya ia masuk Islam diikuti oleh istri, anak-anak, ayah serta mertuanya.

4. Terry Holdbrooks Jr

Anggota polisi militer AS ini pernah menjadi penjaga penjara Guantanamo. Di penjara inilah militer AS menahan tokoh Al Qaidah dan Taliban yang dianggap paling berbahaya. Namun nurani Holdbrooks terusik ketika ia melihat para tawanan itu diperlakukan seperti binatang.

Menurut Holdbrooks, para penjaga dicekoki bahwa yang ditahan di situ adalah orang-orang paling buruk di dunia. Namun Holdbrooks melihat fakta menarik. Walau disiksa seberat apapun, para tahanan ini tetap tegar, tersenyum dan berdoa lima waktu sehari. Para tahanan mengaku tak takut menghadapi apapun karena ada Tuhan yang selalu menjaga mereka.

Karena penasaran, Holdbrooks pun mulai mempelajari Islam dan membaca-baca Al Quran hingga pikirannya mulai tercerahkan. Tahun 2005, Holdbrooks mantap masuk Islam. Pelan-pelan, ia mengamalkan semua ajaran Islam, mulai dari meninggalkan rokok dan minuman keras, hingga rajin shalat lima waktu.

5. Ibrahim Killington

Usai tragedi serangan teroris 11 September 2001, Ibrahim Killington menganggap Muslim sebagai penjahat kemanusiaan. Ia pun berniat untuk memerangi Islam. Namun, ia malah mendapat hidayah dari sebuah siaran radio. Pikirannya tertarik untuk mempelajari Islam lebih jauh dari apa yang dipahaminya.

Sejak itu, ia terus mendalami Islam dan akhirnya menjadi mualaf. Masa lalunya yang hanya diisi untuk mabuk-mabukan dan bersenang-senang tak lagi dilakoninya. Aktivitasnya hanya untuk beribadah di masjid.