Viral Orangtua Siswa di Jombang Tulis Surat Izin Nyeleneh, Ini Tanggapan Psikolog

Okezone
 Okezone - Tue, 24 Sep 2019 12:03
 Viewed: 492
Viral Orangtua Siswa di Jombang Tulis Surat Izin Nyeleneh, Ini Tanggapan Psikolog

Menulis surat izin saat anak tidak masuk sekolah adalah hal yang biasa dilakukan oleh orangtua. Tapi bagaimana jika orangtua memberikan alasan nyeleneh agar anaknya tidak masuk sekolah? Beberapa hari lalu beredar sebuah foto yang viral di sejumlah grup WhatsApp.

Foto tersebut menunjukkan gambar surat izin yang dituliskan oleh salah seorang orangtua siswa di salah satu sekolah di Jombang, Jawa Timur. Dalam surat orangtua mengatakan anaknya tidak bisa masuk sekolah karena menangis histeris ingin menonton karnaval. Tak sampai di situ, orangtua siswa tersebut juga menyalahkan penyelenggaraan karnaval yang bertepatan dengan jam sekolah.

Sontak saja hal itu menjadi perbincangan karena alasan orangtua siswa yang dianggap nyeleneh. Menurut psikolog anak dan remaja, Jane Cindy Linardi, M.Psi, CGA alasan seperti itu dapat membuat anak mengendalikan orangtua. Sebab bila dilihat, orangtua siswa tersebut menuruti keinginan anaknya untuk tidak masuk sekolah karena ingin menonton karnaval.

"Orangtua seharusnya dapat bertindak lebih tegas, peraturan tetap harus orangtua yang pegang kendali, bukan sebaliknya. Apabila terus dibiarkan dan orangtua mengikuti keinginan anak tanpa mempertimbangkan efeknya, lama-lama anak yang akan mengontrol orangtua," ujar Jane saat dihubungi Okezone melalui pesan singkat, Selasa (24/9/2019).

Anak yang mengontrol orangtua bisa menjadi pribadi yang tidak taat aturan dan memiliki batasan dalam bertindak. Akibatnya anak bertindak semaunya tanpa menghiraukan peraturan atau kewajiban yang berlaku. Salah satunya tidak masuk sekolah dan meminta orangtua menuliskan surat izin dengan alasan apapun.

Kebiasaan untuk menghindari kewajiban seperti sekolah tentu berdampak buruk kepada anak. Oleh karenanya, sebelum anak sekolah, orangtua perlu menyampaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kewajiban tersebut. Contohnya waktu bersekolah, entah itu waktu masuk, hari masuk, serta kondisi yang memungkinkan anak tidak masuk sekolah.

Source: Okezone