Viral Murid Tantang Guru karena HP-nya Disita, Teman Sekelas Malah Tepuk Tangan!

SOLO - Seorang murid lagi-lagi viral di media sosial setelah menantang pria yang diduga merupakan gurunya di kelas. Video peristiwa itu sudah menyebar dan viral di berbagai media sosial.

Di media sosial Facebook, tingkah murid yang diduga menantang gurunya itu juga ramai diunggah, salah satunya di akun Facebook Yuni Rusmini, Kamis (21/2/2019). "Ada yang tau ini sekolahan di mana? Dari kemarin viral tidak ada yang nyebut kejadian di mana. Bagi yang merasa ortu anak ini dan sekolahannya. Mohon ditindaklanjuti. Guru tetap lah orang yang dihormati sebagai ortu di sekolah. Kalau sudah begini ini adalah memprihatinkan," tulisnya.

Baca juga: Viral, Lucunya Anak-Anak Main di Jalan Aspal tapi Copot Sandal

Berdasarkan video yang diunggah, terdengar seorang murid marah kepada pria yang diduga gurunya karena ponselnya disita. "Hp-ku endi? [mana ponsel saya?]," tanyanya dengan nada membentak.

Menjawab pertanyaan itu, pria diduga guru tersebut menyuruh si murid memanggil ibunya untuk mengambil ponsel yang disita. "Kon jupuk ibumu! [Suruh ibumu yang mengambil]," jawab pria diduga guru itu.

Baca juga: Aksi Emak-Emak Gunakan Helm Bercepol Ini Jadi Viral

Namun sayangnya, si murid justru tampak melakukan gerakan yang menantang. Kawan-kawan di sekitarnya pun justru tak malu memanas-manasi agar terjadi perkelahian. "Ayo open fight!" teriak salah satu murid.

Melihat video viral itu, warganet tentu merasa prihatin dengan tingkah si murid yang mereka nilai sama sekali tak menghormati guru. "Anak kurang ajar itu," ungkap pengguna akun Facebook Nani.

Baca juga: Viral Curhat Netizen soal Canggihnya E-Tilang, Bisa Sampai Tau Nomor HP Istrinya!

"Keluarkan saja dari sekolah murid kurang ajar," imbuh pengguna akun Instagram.

Warganet semakin merasa prihatin dengan dunia pendidikan di Indonesia karena kejadian serupa bukan hanya terjadi sekali. Sebelumnya, ada pula video viral seorang murid di Gresik merokok di kelas dan menantang gurunya. Peristiwa di Gresik itu akhirnya berujung mediasi dan permintaan maaf si murid.