Viral Kasus Sate Beracun, Ini Pertolongan Pertama saat Keracunan Makanan

Okezone
 Okezone - Mon, 03 May 2021 12:45
 Viewed: 533
Viral Kasus Sate Beracun, Ini Pertolongan Pertama saat Keracunan Makanan

Kasus keracunan makanan yang menimpa seorang anak driver ojek online (ojol) hingga meninggal dunia tengah menyita perhatian publik. Korban dilaporkan meregang nyawa setelah menyantap takjil (sate) kiriman seorang wanita yang belakangan diketahui berinisial NA.

Hasil investigasi kepolisian, NA sengaja mencampurkan racun jenis c yang merupakan Kalium Sianida (KCN) ke bumbu sate lantaran sakit hati dengan mantan kekasihnya berinisial T.

Nahas, sate beracun itu justru disantap oleh seorang bocah laki-laki anak dari driver ojol hingga meninggal dunia. NA rupanya salah sasaran.

Terlepas dari kasus tersebut, MNC Portal telah merangkum 3 langkah pertolongan pertama untuk korban keracunan makanan. Berikut ulasannya, seperti dilansir dari WebMD, Senin (3/5/2021).

Redakan rasa mual dan muntah


Pertolongan pertama yang dapat Anda berikan kepada korban keracunan makanan adalah mengontrol rasa mual dan muntah mereka. Jangan berikan makanan bertekstur padat bila korban belum berhenti muntah.

Sebagai alternatif Anda bisa memberi makanan bertekstur lembut seperti biskuit, pisang, nasi, atau roti. Meminum air putih secara perlahan juga bisa membantu untuk mengurangi rasa mual. Hindari pula konsumsi makanan berminyak, pedas atau manis.

Sebaiknya jangan mengonsumsi obat anti mual atau anti-diare tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat ini memiliki sejumlah efek samping yang mungkin akan memperparah kondisi korban keracunan.

Cegah dehidrasi

Minumlah cairan bening seperti air mineral, dimulai dengan seteguk kecil dan secara bertahap minum lebih banyak. Jika muntah dan diare berlangsung lebih dari 24 jam, minumlah larutan rehidrasi oral.

Segera hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari 3 hari atau korban memiliki:

Sakit perut yang parah, demam, diare berdarah atau tinja berwarna gelap, muntah yang berkepanjangan atau berdarah.

Kemudian memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, penurunan buang air kecil, pusing, kelelahan, atau peningkatan detak jantung atau frekuensi pernapasan.

Source: Okezone