Viral Gibran Menangis Minta Makan di Bojonggede Bogor, Begini Faktanya

Okezone
 Okezone - Tue, 07 May 2024 08:08
 Viewed: 96

BOGOR - Video seorang anak bernama Gibran (6) menangis minta makan viral di media sosial. Bocah asal Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku lapar dan keluarganya hidup miskin.

Video tersebut diunggah akun Instagram @kecamatanbojonggede. Dalam awal video, tampak Gibran duduk menangis histeris di depan rumahnya.

"Laper, aku laper mah," ucap Gibran sambil menangis dikutip, Selasa (7/5/2024).

Bukannya mendapat makan, dari dalam rumah justru terdengar suara keras perempuan yang diduga sebagai ibu dari Gibran yang memarahinya.

BACA JUGA:

"Makan sendiri sana, gak punya duit makan sendiri," teriak perempuan tersebut.

Gibran pun terlihat terus menangis seraya mengucap meminta makan. Hingga akhirnya, sosok perempuan dari dalam rumah tersebut keluar dan langsung mengguyur Gibran dengan air botol mineral.

Terpisah, Camat Bojonggede Tenny Ramdhani mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran terkait video tersebut. Adapun informasi dalam video sudah diterimanya sejak Jumat 3 Mei 2024.

"Jadi begini saya mendapatkan informasi pada Jumat sekitar jam 16.00 WIB, ada yang mention akun Instagram kecamatan menanyakan terkait kebenaran video tersebut karena si pengirim mengatakan ini lokasinya di Bojonggede tapi tidak memberikan alamat secara detail," ucap Tenny dikonfirmasi.

BACA JUGA:

Setelah dilakukan penelusuran, akhirnya didapati bocah dalam video merupakan Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede. Dari situ, pihak desa dan kecamatan langsung mendatangi lokasi.

"Akhirnya dikonfirmasi ke konfirmasi ke Kades, lalu Kades melakukan verifikasi di lapangan bersama RW mendatangi pada tanggal 5 Mei bersama-sama dengan tim dari kecamatan dan Sekcam," jelasnya.

Diketahui, Gibran merupakan anak dari Hamzah yang merupakan buruh bangunan. Gibran mempunyai dua adik berusia 4 tahun dan 1,5 tahun yang kerap dititipkan kepada tetangga dan RT RW setempat karena sang ibu jarang pulang ke rumah.

"Ditinggal tiga-tiganya. Jadi kami kesitu pun pak Hamzah baru pulang dari luar kota. Pada intinya terkait pada keberadaan mereka, tetangga dan RT RW sangat memperhatikan kondisi mereka, karena mereka tahu pak Hamzah sebagai buruh lepas yang bekerja di luar kota anaknya ditinggal kemudian ibunya si anak-anak ini tidak selalu berada di tempat, sering ditinggal maka para tetangga RT RW sering memberikan makanan," tuturnya.

Source: Okezone