Ternyata Gisel Sedang Mabuk Saat Berhubungan Intim Dengan Michael! Hingga Nekat Merekam Adegan Ranjangnya Sendiri!

Seperti dilansir dari tribunnews.com (1/1/2021), kini terungkap fakta baru yang cukup mengejutkan terkait rekaman video asusila tersebut. Polisi menyebut Gisel sedang dalam kondisi mabuk saat merekam video adegan ranjang itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (30/12/2020) menjelaskan bahwa artis Gisella Anastasia dalam kondisi mabuk atau tengah berada dalam pengaruh alkohol saat merekam video syur nya sendiri.

Hal itu sudah diakui sendiri oleh Gisel saat menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. "Dia mengakui (sedang mabuk)," ungkap Yusri kepada wartawan, Rabu (30/12/2020).

Polda Metro Jaya akan memanggil Gisel pada hari Senin (4/1/2021). Gisel akan diperiksa sebagai tersangka dalam kasus video syur dirinya. Di hari yang sama, penyidik Polda Metro Jaya juga akan memeriksa MYD, pemeran pria dalam video syur tersebut.

"Nanti kita akan rencanakan tanggal 4 hari senin tahun 2021 pukul 10.00 pagi untuk menghadirkan saudari GA dan MYD untuk dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka di Polda Metro Jaya," ucap Yusri.

Yusri pun berharap Gisel dan Michael dapat memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan. "Mudah-mudahan keduanya bisa hadir untuk dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka," ujar dia.

Kepada polisi, Gisel juga telah mengakui bahwa salah satu pemeran yang ada dalam video syur berdurasi 19 detik itu adalah dirinya.

Adegan intim yang dilakukan Gisel dengan Michael Yukinobu Defretes itu terjadi di salah satu Hotel di Kota Medan, Sumatera Utara.

"Dia (Gisel) mengakui itu adalah dirinya sendiri dan terjadi pada tahun 2017 yang lalu di salah satu hotel di Medan," ujar Yusri.

"Saudari GA mengakui dan juga MYD mengakui bahwa memang video yang ada itu yang beredar di medsos adalah dirinya sendiri," lanjutnya.

Atas kasus tersebut, Gisel dan MYD dijerat Pasal 4 Ayat 1 Jo Pasal 29 atau pasal 8 UU Nomor 44 tentang pornografi. Keduanya terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.