Subhanallah, Ini Kisah Para Penghafal Al Quran yang Selamat dari Terjangan Tsunami Banten!

slidegossip
 slidegossip - Sat, 29 Dec 2018 02:29
 Viewed: 516
Subhanallah, Ini Kisah Para Penghafal Al Quran yang Selamat dari Terjangan Tsunami Banten!
slidegossip.com - Musibah terjadinya tsunami yang menghantam pesisir Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12/2018) lalu meninggalkan banyak cerita. Salah satunya adalah tentang kisah para santri penghafal Al Quran yang selamat dari terjangan tsunami. Seperti dilansir dari radarpribumi.com (26/12/2018), para penghafal Alquran dari SMA Islam Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Serang, Banten, yang berjumlah 55 orang itu menyaksikan langsung kedahsyatan tsunami yang telah meluluhlantakkan hotel dan rumah warga di sekitar pantai.

Vila tempat para penghafal Al Quran menginap (foto: news.okezone.com)

Diceritakan oleh pembimbing program International Education Program NFBS, Ustazah Ai Nur'aeni bahwa ia dan para anak didiknya menyaksikan secara nyata betapa besarnya kuasa Allah SWT. Hotel Umbul Tanjung, Serang, Banten, yang saat kejadian tsunami itu sedang mereka gunakan untuk menempa bacaan Al Quran, ternyata sama sekali tak tersentuh tsunami.

Padahal seperti diketahui, lokasi hotel tersebut juga terletak di pinggir pantai dan begitu dekat dengan lokasi wisata Pantai Carita. Menurut cerita Ai, pada saat kejadian tsunami itu, dari lantai dua vila yang mereka tempati terlihat jelas Gunung Anak Krakatau mengeluarkan api dan laharnya yang amat dahsyat. Meski sempat panik dan khawatir, mereka tetap mencoba menjalankan aktivitas seperti biasa.

Namun tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang membuat ia bertambah panik, padahal saat itu para santri baru saja menyetor hafalan Al Quran mereka. Namun mendadak dari arah belakang yang dekat ke pantai, beberapa santri putra ada yang langsung berlari karena melihat air sudah mulai masuk. Tak lama kemudian, ternyata air tersebut surut begitu saja dan hanya menghantam bagian pagar pembatas belakang vila. "Tentunya ini atas kehendak Allah SWT. Allah telah menyelamatkan kami," ungkap Ai.

Usai kejadian itu, rombongan santri tersebut akhirnya memutuskan untuk berkumpul di mushala vila. Ai mengaku bahwa dirinya mendapatkan kabar kalau pengelola pantai telah menghubungi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Rupanya menurut BMKG, saat itu hanya terjadi air pasang biasa. Informasi tersebut akhirnya membuat mereka merasa sedikit tenang.

"Tapi, ada sedikit khawatir juga dari para pembina. Akhirnya, kita kumpulkan saja semuanya di mushala. Kita instruksikan mereka untuk menggunakan pakaian lengkap, minimal kita siap lari," kenang Ai.

Setelah itu, suasana pun kembali hening. Yang terdengar hanyalah suara para santri yang sedang mengaji dan melanjutkan tilawah yang tadinya tertunda karena air yang tiba-tiba masuk. Menurut pengakuan Ai, pada saat itu ia melihat para santri justru begitu tenang. Bahkan ada beberapa yang wudhu dan melaksanakan shalat taubat. Mereka tampak begitu tenang dan tidak panik.

"Sesuatu yang mengharukan saya, terutama sikap anak-anak ketika terjadi bencana seperti itu. Kan kita instruksikan, kita sekarang evakuasi, silakan bawa barang yang dianggap penting. Dan, mereka langsung yang tercetus itu ya Al Quran," ujar Ai.

Pada saat itu, pengelola hotel pun mengabarkan bahwa masyarakat sudah mulai mengungsi. Pembina akhirnya bermusyawarah apakah perlu atau tidak mereka ikut mengungsi. Usai berdiskusi, dua orang ustad pun keluar untuk melihat kondisi sekitar. Kedua ustad itu pun kaget ketika melihat lingkungan di sekitar vila sudah hancur lebur. Akhirnya, mereka memutuskan untuk ikut mengungsi juga.

Akhirnya, seluruh ustad, ustazah, dan para santri berhasil keluar dari lokasi bencana dalam keadaan semua selamat. "Allah menjaga kami, mungkin karena saat itu kami menjaga Kalam-nya," ucap Ai.

Rombongan para penghafal Al Quran tersebut rupanya sudah berada di lokasi selama satu bulan lebih sejak tanggal 18 November 2018. Rencananya, mereka akan dikarantina hingga tanggal 18 Januari 2019 sebelum diberangkatkan ke Turki pada tanggal 23 Januari 2019. Mereka adalah para santri dari kelas 10 SMA Islam Nurul Fikri Boarding School, Serang, Banten, yang mengikuti program International Education Program.

"Mereka melakukan hapalan Al Quran 30 juz. Mereka adalah santri yang akan ke Turki untuk menghafal Al Quran dan pengambilan sanad," ungkap salah satu guru SMA Islam NFBS, Andriono yang juga mengatakan bahwa saat ini para santri telah berada di pesantren untuk melanjutkan aktivitas mereka menghafal Al Quran.
Source: slidegossip