Sekian Lama Ditutupi, Gading Marten Akhirnya Bongkar Alasannya Bercerai Dengan Gisel! "Tiap Mau Pulang Rasanya Bete!"

Seperti dilansir dari grid.id (14/12/2020), seperti diketahui, kini Gisel sudah memiliki pasangan baru, Wijaya Saputra alias Wijin. Bahkan Wijin sudah sangat dekat dengan Gempita Nora Marten, putri dari Gading dan Gisel.

Ketika disinggung mengenai perceraian tersebut, Gisel dan Gading kompak mengungkapkan bahwa mereka sudah memikirkan hal itu baik-baik. Bahkan menurut keduanya, keretakan rumah tangga mereka sudah muncul sekitar 1,5 tahun sebelum bercerai.

Gading Marten pun akhirnya mau mengungkapkan alasannya menceraikan Gisel. Gading menganggap perceraian adalah jalan terbaik untuk dirinya dan Gisel.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube Raditya Dika, Gading Marten pun membongkar alasan perceraian yang ia pilih sebagai jalan terbaik.

Awalnya, Gading diberi pertanyaan oleh Radit tentang apa arti perceraian menurutnya. Gading pun tertawa seperti bingung harus menjawab apa. Tak lama Gading mengatakan bahwa perceraian itu merupakan pilihan yang terbaik dari yang terburuk.

Gading menjelaskan bahwa sebelum memilih untuk bercerai, pasti sudah ada beberapa pilihan untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga namun bercerai menjadi pilihan terbaik bagi dirinya dan Gisel.

Menurut Gading, semua orang berhak bahagia. Namun jika dalam menjalin rumah tangga malah membuat mood jelek setiap pulang ke rumah, hal itu justru jadi menyiksa batin.

"Gue cuma pingin bilang yang harusnya bahagia adalah diri lu sendiri, diri lu harus bahagia, istri lu harus bahagia, oke kita pertahanin rumah tangga kita, setiap mau pulang udah bete, percuma," jelas Gading.

Hingga menurutnya, lebih baik merelakan istri bahagia meskipun harus berpisah. "Misalnya, gua bisa bahagia atau lo lihat istri lo bahagia di luar sana, gua akhirnya merelakan, makanya ada orang bilang, 'gua rela lihat lo bahagia tanpa ada gua' gitu," lanjut Gading.

Lalu Raditya Dika bertanya bagaimana pendapat Gading ketika ada kasus suami istri yang sudah tak cocok, namun mereka masih bertahan demi anak. Menurut Gading, benar adanya ketika memiliki anak maka pasangan akan berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya, namun hal itu akan menyiksa batin masing-masing karena sebenarnya memang sudah tidak ada kecocokan.

"Memang benar, begitu punya anak akan jadi bahan pertimbangan (untuk cerai), tapi ya itu tadi, ketika ngebelain anak tar lu hidup malah penuh dengan depresi, buat apa? itu yang buat sakit," jelas Gading lagi.