Salahkah Jika Seorang Ibu Bekerja untuk Memenuhi Hak Ekonomi?

Okezone
 Okezone - Sat, 21 Dec 2019 05:31
 Viewed: 183
Salahkah Jika Seorang Ibu Bekerja untuk Memenuhi Hak Ekonomi?

JAKARTA - Tepat pada 22 Desember, diperingati sebagai Hari Ibu. Sosok ibu yang dikenal sebagai wanita yang kerap bekerja keras, dan bahkan menjadi tulang punggung di keluarganya masih kerap ditemui.

Tidak sedikit yang memandang seorang wanita banting tulang demi menghidupi keluarga, dan bahkan dirinya sendiri negatif. Namun ada pula yang memandang hal tersebut sebagai sesuatu nilai positif dari diri seorang ibu.

Disebutkan oleh sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida perempuan bisa bekerja keras didorong oleh beberapa faktor, seperti untuk memenuhi kebutuhan biologis, dan mengembangkan kemampuan diri.

Kendati demikian, tidak sedikit dari kaum wanita memiliki latarbelakang pendidikan, dan kemampuan yang minim. Hal itu yang menyebabkan banyak wanita akan mengambil pekerjaan apapun, termasuk yang paling berat untuk mereka.

"Mereka bekerja karena memang harus bekerja demi pemenuhan kebutuhan mendasar. Latar belakang pendidikan, dan ketrampilan yang terbatas, dan minim melatari terserapnya mereka di sektor pekerjaan yang insecure jobs," ucap Ida kepada Okezone.

Oleh sebab itu, Ida menyimpulkan bahwa terdapat seorang wanita atau ibu yang bekerja keras sebagai tuntutan profesi dan identitas diri. Namun, ada pula yang bekerja keras demi memenuhi kebutuhannya dan keluarga.

"Berkarya, dan berkarir menjadi bagian dari identitas diri. Bagi kelompok ini kerja keras merupakan bagian dari tuntutan profesi. Berbeda dengan perempuan pekerja yang mengandalkan otot, kerja keras adalah untuk bisa bertahan hidup, apalagi jika menjadi perempuan kepala keluarga, atau menafkahi keluarga," terang Ida.

Source: Okezone