Kelelawar Raksasa yang Viral Ternyata Nyaris Punah, Ini 5 Faktanya

Okezone
 Okezone - Tue, 07 Jul 2020 08:00
 Viewed: 981

Masih ingat dengan kelelawar raksasa yang sempat viral di media sosial? Kelelawar ini ternyata merupakan salah satu spesies yang nyaris punah lho, Okezoners!

Selain itu ada beberapa fakta menarik lainnya yang wajib kamu ketahui. Yuk simak langsung ulasannya di bawah ini, seperti dilansir Okezone dari NextShark, Selasa (7/7/2020).

Termasuk dalam spesies kelelawar terbesar di dunia


Kelelawar raksasa yang ditemukan di Filipina itu termasuk dalam keluarga megabat atau spesies kelelawar terbesar di dunia. Kelelawar ini juga dikenal dengan nama Giant Golden Crowned Flying Fox.

Ukuran sayapnya bisa mencapai 1,5 - 1,7 meter dan bisa digunakan untuk menyelimuti tubuh manusia. Sementara untuk beratnya bisa mencapai 1.4 kg.

Baca Juga : Gaya Centil Thalia Onsu Pamer Tas Chanel, Calon Sosialita Ibu Kota Nih!

Tidak berbahaya

Meski dilihat dari tampilannya sangat mengerikan. Giant golden crowned flying fox sebetulnya tidak berbahaya. Makanan yang mereka konsumsi sebagian besar adalah buah dan dedauanan. Namun sumber makanan utama mereka adalah buah ara.

Aktif di malam hari

Seperti kelelawar pada umumnya, kelelawar raksasa ini juga aktif di malam hari. Sementara di siang hari, mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur dan mengisi tenaga.

Mengandalkan indera penglihatan

Giant golden crowned flying fox ternyata tidak menggunakan suara berfrekuensi tinggi untuk menentukan arah saat berburu makanan di malam hari. Mereka mengandalkan indera penglihatan seperti kebanyakan megabat.

Nyaris punah

Sayangnya, area hutan tempat tinggal kelelawar ini terus berkurang akibat aktivitas manusia. Dengan berkurangnya habitat mereka untuk mencari makanan dan tempat tinggal, populasi giant golden crowned flying fox dilaporkan nyaris punah. Data yang dikeluarkan ADW menyebutkan, antara tahun 1986-2016 populasinya menurun hingga lebih dari 50%

Saat ini, giant golden crowned flying fox berada di bawah perlindungan internasional yang langsung dikelola Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Hal tersebut dilakukan mengingat banyak sekali perburuan ilegal.

Source: Okezone