Kasus Izin Praktik Dokter "Cuci Otak" Terawan Jadi Viral, Ini Komentar Dokter Reisa Broto Asmoro yang Mengejutkan!

Okezone
 Okezone - Wed, 04 Apr 2018 04:25
 Viewed: 1988
Kasus Izin Praktik Dokter "Cuci Otak" Terawan Jadi Viral, Ini Komentar Dokter Reisa Broto Asmoro yang Mengejutkan!

DUNIA kedokteran Indonesia sedang panas. Izin praktik Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad, yang juga merupakan Kepala RSPAD Gatot Subroto, dicabut akibat kode etik yang dirasa kurang sesuai dengan yang ditetapkan IDI.

Tata laksana pada masalah stroke yang dilakukan dr. Terawan dianggap bisa mengkhawatirkan banyak nyawa manusia. Padahal, secara terpisah, tata laksana yang memprioritaskan pada metode cuci otak tersebut sudah melalui proses riset yang mendalam.

Sedikit informasi, metode cuci otak ini dilakukan dengan cara memasukan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke. Cara ini dilakukan untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh darah di area otak.

Penyumbatan ini dapat mengakibatkan aliran darah ke otak macet. Jika itu terjadi, saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik. Kondisi inilah yang terjadi pada pasien stroke.

Sumbatan itu lewat metode DSA kemudian dibersihkan sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun normal kembali.

Kemudian, untuk pemasangannya, itu dimulai dari pemasangan balon di jaringan otak (transcranial LED), yang kemudian dibantu terapi. Hasilnya diakui cukup bagus. Selain itu, ada juga cara lain memasukkan cairan Heparin yang bisa memberi pengaruh pada pembuluh darah. Cairan itu juga menimbulkan efek anti pembekuan darah di pembuluh darah.

Nah, terkait dengan penetapan ini, sudah banyak tokoh politik yang angka bicara. Kebanyakan dari mereka mengaku sudah merasakan manfaat dari metode "cuci otak" dr Terawan ini.

Selain tokoh politik, dokter sekaligus public figure dr. Reisa Broto Asmoro pun ikut angkat bicara. Pada postingannya 2 jam yang lalu di Twitter, dr. Reisa mengungkapkan bahwa metode yang diterapkan dr. Terawan pun sudah dirasakan manfaatnya untuk anggota keluarga dia.

"Terlepas dari apa yang dipermasalahkan IDI, orangtua saya, kakak-kakak saya semua telah merasakan manfaat dari terapinya. Seorang yang hebat seperti dr T rasanya miris diperlakukan demikian #SaveDokterTerawan #SavedrTerawan," cuit Reisa Broto Asmoro, pagi ini (4/4/2018).

Cuitan Reisa ini kemudian mulai mendapat respon masyarakat. Ada komentar yang dikirim menanggapi pernyataan Reisa ini. Seperti yang dikomentari akun Twitter @prabawaendra, "Mungkin ada motif tertentu di balik semua ini," katanya. Begitu juga dengan akun @machista_x, "Mungkin IDI terprovokasi dengan penggunaan kata 'cuci otak' yang berkonotasi negatif dan sifatnya destruktif," ujarnya.




Source: Okezone