Jadi Viral, Video PSI Sudutkan Soeharto Akan Dilaporkan ke Bawaslu

Okezone
 Okezone - Mon, 04 Jun 2018 16:11
 Viewed: 496

JAKARTA - Sebuah video yang diunggah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menceritakan kekejaman Presiden ke-2 Soeharto berbuntut panjang. Video yang diunggah pada 9 Mei 2018 itu diunggah saat peringatan 20 tahun reformasi viral dijagat maya.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Generasi Muda Berkarya (GMB) Raden Andreas Nandiwardhana menuntut Partai PSI meminta maaf atas pencemaran nama baik Soeharto.

"Kami meminta klarifikasi dan menuntut permintaan maaf dari PSI atas tuduhan-tuduhan yang menyudutkan Presiden Kedua Soeharto serta menurunkan semua video-video tersebut," ucap Andreas, di Jakarta, Senin (4/6/2018).

Sementara itu, Ketua Bidang Polhukam DPP-GMB M Tasrif Tuasamu mengatakan, apa yang dilakukan PSI tidak mencerminkan etika demokrasi dan terkesan tidak fair. Bahkan, pihaknya berencana melaporkan PSI ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

"Partai PSI baru, Partai Berkarya juga baru, namun sangat disayangkan PSI tidak mengajarkan cara etika yang baik dalam berdemokrasi dan tidak fair dalam mengambil sikap," katanya.

Menurutnya, apabila PSI hanya sekadar membangun opini dan mendengarkan dari sebelah pihak, partai ini tidak memberikan pendidikan yang baik terhadap masyarakat Indonesia.

"Kita akan laporkan PSI ke Bawaslu karena terjadi fitnah, ada unsur fitnah di situ jadi ada beberapa tuduhan keji untuk menjatuhkan keluaga besar Soeharto. Saya pikir PSI dengan antek-anteknya harus cerdaslah dalam berpolitik," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Komunikasi PSI Andy Budiman dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa pihaknya tak perlu memint maaf atas video yang diunggah. Ia pun berucap bahwa video tersebut tak perlu diturunkan dari media sosial.

"Kami tidak merasa perlu meminta maaf dan menarik video tersebut," Ketua Tim Komunikasi PSI Andy Budiman dalam keterangan tertulisnya, Minggu 3 Mei 2018.

Andy menjelaskan, apa yang dipaparkan video tersebut bukan menyerang Soeharto secara personal. Melainkan menyerang sistem Orde Baru yang justru membuat Soeharto jatuh usai 32 tahun memimpin Indonesia.

"PSI tidak menyerang Pak Harto secara personal, melainkan praktik-praktik politik yang akhirnya membawa pada jatuhnya Pak Harto pada Mei 1998," jelas Andy.

Source: Okezone