Heboh Video Perayaan Natal Pakai Salawat, Ini Faktanya

Okezone
 Okezone - Mon, 16 Dec 2019 09:14
 Viewed: 650
Heboh Video Perayaan Natal Pakai Salawat, Ini Faktanya

AKUN Facebook Nelly Siringo Ringo mengunggah sebuah video yang intinya mengklaim bahwa ada dua kelompok masyarakat beda agama yang sedang menyambut atau merayakan Natal.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria melantunkan salawat. Dalam postingannya, akun Nelly juga melengkapi narasi sebagai berikut:

"Aduuuh gw yang Kristen aja risih yang kek beginian...Maksa banget sih, pake di blender begitu, emangnya campur sari...?

Cukup saling menghormati, menyayangi satu dengan yang lain tanpa harus di mixed begitu SUDAH LEBIH DARI CUKUP....

Emangnya agama Islam dan Kristen baru muncul, sampai harus di remix seperti itu.. ? Dari dulu keberagaman agama juga sudah ada...! Ngeliat seperti itu yang ada gw yang ngakak..."

Dalam video yang sudah dibagikan 7.185 kali saat tangkapan layar ini diambil, juga terdapat narasi: "Hancuur Hancuuur... Natalan pakai Shalawat".


Setelah ditelusuri oleh Adi Syafitrah, salah satu Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), ternyata narasi yang ditulis dalam video itu tidaklah benar. Peristiwa yang terjadi dalam video itu bukanlah acara Natal, melainkan saat Festival Keragaman Sulawesi Utara 2016 pada Sabtu 10 Desember 2016 di aula Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara.

"Acara ini ditujukan untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia," kata Adi dalam ulasan periksa faktanya, Senin (16/12/2019).

Hal ini terbukti seperti yang ditemukan dalam beberapa pemberitaan di media mainstream. Saat itu, dengan diiringi permainan lantunan musik hadrah, Ketua Lesbumi NU Sulut Taufiq Bilfaqih menyanyikan lagu Havenu Shalom Alechem yang jika diindonesiakan berarti 'Ku bawa berita Sejahtera', dengan bahasa Arab yang diselingi dengan bahasa asli yakni Ibrani.

Salawat disenandungkan Taufik Bilfalqih, namun dipadukan dengan lagu Natal berjudul Gloria yang digubah dalam bahasa Arab. Tabuhan rebana sebagai pengiring lagu menambah nuansa berbeda festival tersebut.

Source: Okezone