Heboh Covid-22 Disebut Lebih Berbahaya dari Varian Delta, Ternyata Hanya Salah Sebut

Okezone
 Okezone - Fri, 27 Aug 2021 06:06
 Viewed: 199
Heboh Covid-22 Disebut Lebih Berbahaya dari Varian Delta, Ternyata Hanya Salah Sebut

BARU-BARU ini media sosial Twitter memang tengah dihebohkan dengan "Covid-22". Covid-22 disebut sebagai virus masa depan yang lebih menyeramkan dari Covid-19.

Forbes menyebut istilah tersebut berasal dari seorang ahli imunologi Swiss dan profesor di ETH Zrich di Zrich Swiss, Sai Reddy. Dalam artikel surat kabar Swiss berbahasa Jerman Blick, Reddy tampaknya menggunakan "Covid-22" untuk membahas potensi masa depan pandemi virus corona.

"Ini fase pandemi berikutnya, ketika Beta atau Gamma menjadi lebih menular, dan atau Delta berkembang yang akan menjadi masalah besar," kata Reddy dalam artikel tersebut seperti dilansir dari Insider.

"Covid-22 bisa lebih buruk dari apa yang kita alami sekarang," katanya.

Kutipan Reddy pun beredar secara online, dengan banyak orang salah mengartikan komentar tersebut dan memicu kekhawatiran tentang varian virus corona baru. Beberapa khawatir itu bisa lebih berbahaya daripada varian Delta, yang sekarang menjadi varian virus corona dominan di berbagai negara.

Ternyata Reddy lebih luas mengacu pada gelombang pandemi berikutnya. Tapi menurut Dave Wessner, seorang profesor biologi di Davidson College mengatakan lebih banyak nama untuk virus corona dan variannya hanya akan membuat panik.

"Itu tidak secara akurat mencerminkan biologi, dan saya pikir memperkenalkan nama baru seperti itu hanya membingungkan masyarakat umum lebih dari apapun," kata Wessner kepada Insider.

Dalam postingan Insider Paper, sebuah media di Swiss, dalam Twitternya menyebut Covid-22 akan lebih parah dari varian Delta.

"PERINGATAN: Varian super baru bernama 'Covid-22' bisa lebih berbahaya daripada strain Delta, para ahli memperingatkan," tulis Insider Paper dalam tweet, yang mengumpulkan lebih dari 13.000 suka dan 30.000 retweet, dengan ribuan orang mengekspresikan kebingungan dan ketakutan di bagian komentar.

Meskipun frasa tersebut tidak lagi terlihat di tab Trending Twitter, tapi "Covid-22" menjadi tren di AS, dengan lebih dari 58.000 tweet. Juru bicara Twitter pun mengatakan bahwa platform tersebut memblokir frasa Covid-22 muncul di Trends sesuai kebijakan platform.

Covid-19 adalah nama penyakit yang disebabkan oleh novel coronavirus, bukan virus itu sendiri (yang disebut SARS-CoV-2). Varian tertentu dari virus corona baru diberi nama menggunakan huruf Yunani, seperti Delta dan Lambda, di bawah rencana yang dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Source: Okezone