BPN Prabowo Bela 3 Ibu yang Diduga Kampanye Hitam Jokowi: "Itu Bentuk Kerisauan!"

slidegossip
 slidegossip - Tue, 26 Feb 2019 06:02
 Viewed: 277
BPN Prabowo Bela 3 Ibu yang Diduga Kampanye Hitam Jokowi: "Itu Bentuk Kerisauan!"
slidegossip.com - Terkait kasus 3 ibu yang diduga melakukan kampanye hitam Jokowi, juru bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean justru memberikan pembelaan. Seperti diketahui, ibu-ibu tersebut kampanye dari pintu ke pintu (door to door) dan mengatakan kepada masyarakat kalau Jokowi terpilih lagi jadi Presiden RI, maka kumandang adzan bakal dilarang dan LGBT bakal disahkan.

Ferdinand Hutahaean (foto: berita24.com)

Namun seperti dilansir dari nasional.tempo.co (25/2/2019), menurut Ferdinand, ketiga perempuan itu memang relawan Partai Emak-emak pendukung Prabowo - Sandiaga Uno. Mengenai pernyataan ibu-ibu itu, Ferdinand justru menganggap hal tersebut bukanlah kampanye hitam, tetapi bentuk kerisauan dan praduga saja.

"Itu bukan kampanye hitam tapi menyampaikan apa yang mereka rasakan dan duga akan terjadi melihat fakta-fakta yang terjadi sekarang," ujar Ferdinand melalui akun Twitternya, @FerdinandHaean_ (25/2/2019).

Sebelumnya sempat viral video berisi dua orang ibu-ibu yang diduga mencoba melakukan kampanye hitam dengan menyebut tidak akan ada lagi suara adzan dan perempuan berkerudung jika Jokowi menang pada Pemilu 2019. Bukan hanya itu, perkawinan sesama jenis dan LGBT juga bakal dilegalkan.

Dalam video itu terlihat ibu-ibu tersebut berbicara dalam bahasa Sunda. Ferdinand pun menjelaskan argumennya. Menurutnya, kedua ibu-ibu dalam video itu memiliki alasan hingga menyinggung persoalan adzan dan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).

Menurut Ferdinand, masyarakat kini sudah semakin khawatir dengan derasnya isu LGBT yang seakan-akan diberi tempat khusus di Indonesia. Ferdinand juga menyampaikan kritiknya terkait proses hukum yang diterapkan kepada ibu-ibu yang berkampanye dalam video tersebut. Ketiganya kini telah ditangkap Kepolisian Resor Karawang dan dibawa ke kantor Kepolisian Daerah Jawa Barat. Mereka ditangkap karena diduga melakukan kampanye hitam Jokowi.

Menurut Ferdinand, ibu-ibu itu tidak seharusnya ditangkap dan kubu Jokowi cukup menyampaikan bantahan kalau merasa informasi yang disiarkan itu tidak benar. "Kalau mereka merasa itu tidak benar silakan bantah, dengan argumen dan fakta-fakta. Bukan dengan memenjarakan orang," ujar Ferdinand.

Ferdinand pun menyebut penangkapan ketiga ibu-ibu itu sebagai bentuk intimidasi dalam demokrasi. Ia pun menilai proses hukum itu malah bertujuan mengganggu kinerja relawan Prabowo-Sandiaga di lapangan. "Saya katakan ini ini intimidasi di dalam demokrasi untuk menekan, mendegradasi moril dan moral para relawan Prabowo - Sandi untuk bekerja di lapangan," pungkasnya.
Source: slidegossip