5 Kejadian Akses Jalan Ditembok yang Bikin Heboh

PERSOALAN sengketa tanah masih marak ditemui di Tanah Air. Bahkan di sejumlah kejadian persengketaan tersebut, ada yang sampai menutup akses jalan dengan tembok.

Kejadian-kejadian ini pun menjadi sorotan publik dan viral di media social (medsos). Berikut sejumlah kejadian penembokan akses jalan yang menghebohkan masyarakat, seperti dirangkum pada Sabtu (11/9/2021) :

1.Tangerang, Banten

Pada Februari 202, akses menuju sebuah bangunan di kawasan Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, ditutup paksa akibat sengketa yang tak kunjung selesai. Cerita berawal dari bangunan yang ditempati A dan sekaligus dikelola menjadi tempat fitness ini dulu dibeli oleh kakeknya dari hasil lelangan bank.

Namun, orang yang memiliki tanah tersebut sebelumnya mengaku tanah di depan bangunan itu masih menjadi milik keluarganya. Akibat sengketa ini, ahli waris yang mengakui tanah tersebut menutup akses satu-satunya menuju bangunan itu menggunakan tembok beton. Ia juga memasang kawat di atas tembok tersebut. Ancaman dan perbuatan ini membuat keluarga A melaporkan kejadian ini ke polisi. Kejadian ini viral karena diunggah oleh pemilik akun @viralciledug.

2.Ponorogo, Jawa Timur

Pada 2017, warga menutup akses jalan untuk masuk ke rumah keluarga WW di Ponorogro sehingga tidak memiliki akses jalan untuk masuk. Hal ini dilakukan karena pada 2016, ayam milik keluarga WW sering masuk ke rumah tetangganya.

Ini menyebabkan tetangganya membangun tembok setinggi satu meter di keliling batas rumahnya agar ayam milik keluarga WW tidak masuk ke rumahnya lagi. Akibat tembok ini, keluarga WW terpaksa menggunakan akses jalan gang sempit.

3.Pengandaran, Jawa Barat

Akibat tanahnya dilindas oleh mobil pikap milik M (52), pemilik tanah ini membangun tembok setinggi 2,5 meter. Hal ini mengakibatkan M dan keluarganya tidak bisa masuk ke rumah.

Baca Juga : Pemilik Tanah Bangun Tembok Tutup Akses Jalan, 7 Kepala Keluarga Terisolasi

Padahal M sudah berusaha untuk meminta maaf, tapi diabaikan. Akibat tidak adanya akses jalan, M dan keluarganya mengontrak rumah yang tidak jauh dari kediamannya yang terisolasi tersebut. M sudah berusaha untuk meminta bantuan ketua RT dan Kepala Dusun. Namun, mediasi yang dilakukan ini tetap membuat pemilik tanah tidak memberikan jalannya.