Ang Lee: Asian's Pride

Tue, 27 Nov 2012 15:46
Ang Lee: Asian's Pride

Nama Ang Lee mungkin baru dikenal masyarakat Indonesia ketika Crouching Tiger Hidden Dragon (2000) mengejutkan dunia, dan mendapat 10 nominasi Academy Awards, termasuk kategori Best Director, dan memenangkan 4 di antaranya. Sebuah pencapaian luar biasa untuk film Asia di Amerika Serikat, dan menjadi rekor hingga kini. Namun, jauh sebelum itu, sang sutradara kelahiran Taiwan sudah lebih dahulu menancapkan kukunya di perfilman internasional.

Crouching Tiger Hidden Dragon (2000)

Ang lahir di Pingtung, Taiwan, 23 Oktober 1954. Ia lulus dari National Taiwan College of Arts pada 1975. Setelahnya, Ang melanjutkan studi perfilmannya di Amerika Serikat, tepatnya di University of Illinois dan mendapatkan gelar B.F.A Degree in Theater Direction. Dari Illinois, Ang meneruskan kuliahnya di New York University (NYU), dan menerima gelar Masters Degree in Film Production. Di NYU, Ang sempat menjadi asisten sutradara Spike Lee, salah satu sutradara kenamaan Hollywood masa kini, di sebuah proyek film kampus.

Setelah beberapa kali menulis naskah dan scenario, Ang Lee akhirnya melakukan debut filmnya lewat Pushing Hands (Tui Shou, 1992). Film ini diikuti oleh The Wedding Banquet (Xi Yan, 1993) dan Eat Drink Man Woman (Yin Shi Nan Nu, 1994). Ketiga film drama ini dikenal sebagai ‘trilogi Taiwan’ Ang Lee, meskipun tidak berhubungan, namun menjadi awal karir yang membuatnya dikenal publik. Eat Drink Woman bahkan mendapatkan nominasi Best Foreign Language Film pada Academy Awards 1995, dan Ang memperoleh kesempatan melakukan debut Hollywood di tahun yang sama.

Eat Drink Man Woman (1994)

Lewat Sense and Sensibility, Ang merasakan awal yang indah dengan memperoleh nominasi Academy Awards untuk Best Picture, dan memenangkan kategori Best Adapted Screenplay serta Best Lead Actress (Emma Thompson). Film-film berikutnya seperti The Ice Storm (1997) dan Ride with The Devil (1999) juga turut mendapatkan penghargaan dan pujian, namun Crouching Tiger Hidden Dragon lah yang akhirnya membuat Ang diakui dunia.

Sense and Sensibility (1995)

Pasca Crouching Tiger Hidden Dragon, Ang Lee yang memang dikenal sebagai spesialis drama, sempat mengarahkan film adaptasi komik populer, Hulk (2003). Meskipun tidak mendapat sambutan yang menyenangkan, sutradara yang berteman baik dengan Anne Hathaway ini tetap dipuji untuk keberaniannya mencoba hal berbeda. Baru pada 2005, Ang kembali menunjukkan taringnya. Brokeback Mountain, sebuah film adaptasi cerita pendek, sukses menyedot perhatian dengan tema percintaan sepasang laki-laki gay. Total 8 nominasi Academy Awards didapatkan film yang dibintangi Heath Ledger dan Jake Gyllenhaal, termasuk Best Director yang, kali ini, akhirnya berhasil dimenangkan Ang. Ang Lee pun menjadi sutradara Asia pertama yang memenangkan Academy Award.

Brokeback Mountain (2005)

2 tahun setelah fenomena Brokeback Mountain, Ang justru kembali mengarahkan film tanah kelahirannya. Lust, Caution, sempat menjadi kontroversi karena konten film yang sangat eksplisit dan vulgar secara seksual, bahkan diberi rating NC-17, yang artinya khusus untuk penonton dewasa. Film terakhirnya, Taking Woodstock (2009), pun mendapat respon dingin.

Kini, menjelang akhir 2012, sutradara yang dikenal tidak suka membuat storyboard ini muncul lagi lewat Life of Pi. Adaptasi novel Yann Martel ini menjadi salah satu film yang paling diantisipasi untuk Academy Awards 2013. Drama yang berkisah tentang perjuangan hidup dan pencarian keyakinan akan Tuhan ini diprediksi akan kembali mengangkat nama Ang sebagai salah satu sutradara papan atas dunia dan kebanggaan Asia.
 

Judul Film: Profil Ang Lee