Love Indonesia
|

50/50 Review: Learning Through Suffering

Wed, 14 Nov 2012 11:42
Viewed: 2820
0
Thumbs Up
Thumbs Down
50/50 Review: Learning Through Suffering

Cukup banyak film yang bercerita tentang penderita penyakit seperti kanker atau leukimia dan perjuangannya untuk sembuh dan bertahan hidup. Judul-judul seperti My Sister’s Keeper atau A Walk To Remember adalah sedikit dari film-film yang umumnya terinspirasi dari kisah nyata dan mengundang air mata. Premis cerita 50/50 (2011) pun sebenarnya tidak jauh berbeda.

Adam (Joseph Gordon-Levitt), seorang penulis program radio lokal di Seattle, memiliki hidup yang cukup mapan. Pria berusia 27 tahun ini tinggal bersama pacarnya, Rachael (Bryce Dallas Howard) dan mempunyai sahabat dekat, Kyle (Seth Rogen). Kedua orangtuanya masih ada, namun dengan permasalahan masing-masing yang rumit. Ibunya, Diane (Anjelica Huston), cerewet dan cenderung over protektif. Sementara ayahnya menderita Alzheimer dan tidak mengenali keluarganya. Konflik dimulai ketika rasa sakit di punggungnya makin parah, dan Adam memutuskan untuk melakukan check up di rumah sakit. Adam ternyata didiagnosis kanker yang cukup langka, dan harus memulai kemoterapi secepatnya. Belum menerima kenyataan, Adam berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Tetapi, prediksi kemungkinan bertahan hidup yang hanya 50% membuat Adam sadar, ia benar-benar sekarat. Mengetahui hal ini, Kyle dan Rachael sama-sama bertekad selalu menemani Adam apapun yang terjadi. Diane syok dan memaksa untuk tinggal di rumah Adam, namun ditolak.



Setelah memulai kemoterapi, Adam juga mengikuti sesi terapi pribadi dengan Katherine (Anna Kendrick), seorang ahli terapi muda berusia 24 tahun. Adam merupakan pasiennya yang ketiga, dan kurangnya pengalaman Katherine membuat Adam semakin tidak menentu. Keadaan tidak bertambah baik dengan tingkah Kyle, yang justru memanfaatkan penyakit Adam untuk mendapatkan simpati wanita-wanita agar mau tidur dengannya. Sementara, Rachael makin sibuk dengan galeri lukisannya. Merasa kesal dan frustasi, Adam justru semakin terbuka dengan Katherine, dan berteman dengan sesama pasien kemo, Mitch (Matt Frewer) dan Alan (Philip Baker Hall), dua kakek yang membagi pengalaman hidup mereka. Selama perawatan yang dijalaninya, Adam perlahan menemukan fakta-fakta yang tidak diperhatikannya sebelumnya: perhatian tulus sang sahabat, motivasi sang pacar, kasih sayang sang ibunda, dan orang yang seharusnya ada di dalam hidupnya.



50/50 mengambil sudut pandang berbeda dari kisah penderita kanker. Jika umumnya plot berfokus tentang apa dan bagaimana tindakan si tokoh utama, film ini justru menceritakan reaksi dan antisipasi dari orang-orang terdekatnya. Akting luar biasa dari Joseph Gordon-Levitt menjadi salah satu kekuatan film ini, dibarengi dengan comic relief dari Seth Rogen dan clumsiness Anna Kendrick. Dan, meskipun berlabel komedi, 50/50 secara brilian menggabungkan drama ke dalamnya, dan tidak menciptakan cerita yang terlalu kelam dan membuat depresi penonton. Momen-momen mengharukan 50/50 justru muncul di saat yang sama sekali tak terduga, dan anda tidak perlu malu jika meneteskan air mata.

Dua nominasi Golden Globe 2012 untuk kategori Best Motion Picture dan Best Actor (Joseph Gordon-Levitt) sangat pantas diterima 50/50. Film yang diangkat dari kisah nyata sang penulis naskah, Will Reiser ini, menunjukkan bahwa film tentang penderita kanker tidak melulu harus serius dan depressing, dan selalu melihat hal-hal terburuk sekalipun secara positif.
 

Rating: 4 of 5
Movie Title: 50/50
Cast: Joseph Gordon-Levitt, Seth Rogen, Anna Kendrick, Bryce Dallas Howard, Anjelica Huston
Director: Jonathan Levine
Duration: 100 Minutes
MEDIA COVERAGE
Kompas
Detikcom
Liputan6
Tempo
OkeZone
KabarBisnis
TeknoJurnal
GoodNewsFromIndonesia
WartaKotaLive
TDWClub
IndonesiaKreatif
DailySocial
TheJakartaPost
BisnisIndonesia
Bloomberg
Reuters
CrackBerry
Yahoo
CBSMoneyWatch
MarketWatch
AFP
AboutDotCom
CentroOne
DreamersRadio