Girls, get ready for the finale of your best movie ever! Boys, obey your girlfriend and watch it with her or else bad things will happen!

Joking aside, film penutup The Twilight Saga, Breaking Dawn Part 2, akan segera rilis November 2012 mendatang. Part 2 ini merupakan kelanjutan dari bagian pertama yang rilis 2011 lalu. Warner Brothers selaku distributor membagi adaptasi novel karya Stephanie Meyer ini menjadi dua bagian dengan alasan tidak ingin membuang terlalu banyak isi dari bukunya. Walaupun sepertinya, motivasi keuntungan berperan cukup besar. Memecah adaptasi sebuah novel menjadi 2 film sudah pernah dilakukan oleh seri Harry Potter yang, uniknya, juga pada episode terakhir. Keputusan Warner Brothers ini menjadi bahan ejekan fans Harry Potter untuk Twilight, yang dianggap hanya "ikut-ikutan". Sebelum Twilight diangkat ke layar lebar pun, kisah yang berfokus pada kehidupan vampir ini sudah membuat pembaca Harry Potter kesal. Twilight dianggap terlalu dangkal dan cheesy untuk menyejajarkan diri dengan novel karya J.K. Rowling. Vampir yang jatuh cinta pada manusia, cinta segitiga, dan tema seksual yang cukup dominan membuat Twilight dicap tidak punya pesan positif bagi pembaca, terutama remaja.

Namun, itu tidak menghalangi kesuksesan Twilight menjadi novel laris dan memiliki fanbase yang luar biasa besar. Pada 2008, film Twilight dirilis, dan, ironisnya, menggantikan slot tayang Harry Potter and The Half Blood Prince yang diundur Warner Brothers ke 2009 karena alasan komersil. Lengkaplah rivalry antara Twilight dan Harry Potter.

Adaptasi Twilight terbukti sukses di box office, dan menjadi fenomena walau dihujat kritikus habis-habisan (dan fans Harry Potter). Ada masa di mana para remaja perempuan mengganti nama belakangnya di profil Facebook menjadi "Cullen". Tanpa menunggu lama, New Moon, buku keduanya, disiapkan untuk menjadi sekuel pada 2009. Kompak dengan pendahulunya, New Moon sukses di tangga box office, namun mendapat kritik yang jauh lebih banyak. Twilight dianggap telah menghancurkan imej vampir selama ini menjadi cengeng dan emo. Toh, semakin banyak fans baru bermunculan. Eclipse, film ketiga Twilight dirilis setahun kemudian. Kali ini, kritikus sedikit berbaik hati, dan menilai ada peningkatan kualitas dari film-film sebelumnya. Maka, setelah Warner Brothers memutuskan untuk membagi Harry Potter and The Deathly Hallows (2010) menjadi 2 bagian, Breaking Dawn pun mendapat “nasib” yang sama. In the end, Breaking Dawn Part 1 (2011) memperoleh keuntungan 7 kali lipat dari ongkos produksi, dan langkah pembagian tersebut terbukti tepat. Optimisme pun mengiringi rilisnya Part 2 di tahun berikutnya.

Breaking Dawn Part 2 menceritakan apa yang terjadi pasca kelahiran Renesmee, anak Bella dan Edward. Bella, yang disangka tewas setelah melahirkan, ternyata bertahan hidup dan kini menjadi seorang vampir layaknya Edward. Dengan kekuatan istimewa dan seorang putri, Bella menjalani hidup barunya dengan bahagia. Namun, muncul masalah baru. Irina, salah seorang vampir dari klan Denali, menganggap Renesmee adalah ancaman, dan melaporkannya pada Volturi. Bella dan Edward, dibantu seluruh keluarga Cullen dan sahabat mereka, berusaha melindungi Renesmee apapun caranya, dan bersiap menghadapi pertarungan terbesar.

Kursi sutradara Breaking Dawn Part 2 masih ditempati Bill Condon. Sebuah hal positif, agar ada konsistensi dan tidak terjadi perubahan yang siginifikan dari Part 1, mengingat 3 film pertama Twilight memiliki sutradara yang berbeda. Kristen Stewart dan Robert Pattinson tetap sebagai Bella dan Edward, sementara Dakota Fanning kembali hadir setelah absen sejak Eclipse. Breaking Dawn Part 2 diprediksi akan lebih sukses dari Part 1 karena merupakan episode finale. Expect bioskop dipenuhi kaum hawa yang antusias dan, beberapa pria yang, most likely, ikut menonton demi sang kekasih. Hey, at least this is the last Twilight movie, embrace the dawn, guys!