Saya menggunakan jasa taxi kota kembang dr dago, tepatnya donatello distro sepatu, dan turun di RM bebek haji slamet. Dikarenakan supir taxi yg berhenti di tengah jalan, akhirnya sy terburu2 turun, padahal sy sdh meminta supir utk lebih memajukan taxi agar sy tdk terburu2 yg mengakibatkan barang belanjaan sy tertinggal. Yg anehnya supir taxi ini yg akhirnya sy tau namanya amat hidayat, dg sengaja membalikan kartu identitasnya agar tdk dilihat penumpang, dan pd saat sy naik dr dago dia meminta biaya tambahan 10000 dengan alasan bbm naik. Sy sdh 3 x dlm seminggu naik taxi ini dan mengalami hal yg sama. Saat yg minta tolong ke call centre masalah barang sy yg hilang, mereka spt tidak ingin membantu, dg alasan radio taxi tersebut rusak, tidak bisa mengubungi taxi tersebut, apa si supir taxi tdk meninggalkan no hpnya di data diri milik perusahaan? Thats so not profesional.. But, its okay, GBU
Saya Pesan taksi hari ini tanggal 17 juni 2013, info by cust service mohon ditunggu saja dia minta nmor tlp yg bisa dihubungi,,belum selesai saya bicara dia sudah matikan telepon, tanpa ada kata penutup atau selayaknya call center perusahaan lain. setelah 1 jam saya menunggu taksi tidak kunjung datang. sekali lagi saya telepon ke call centernya dia bilang tidak tau kapan dan jam berapa taksi bisa datang atau enggak,,serba tidak jelas semuanya,,mohon bisa profesional
taxi kota kembang menunggu belanja lebih dari 1 jam harus bayar extra
Dikirim oleh angie v. pada 26 Nov 2011
kenapa harus bayar extra kan ada argo?
hari sabtu tanggal 26 november saya naik taxi dari BSM bandung menuju griya antapani dari situ saya menunggu bapak itu berbelanja yang kemudian dari situ saya meneruskan belanja di Borma antapani lalu pulang menuju rumah area antapani ketika saya membayar sesuai argo bapak itu mintaa tambahan extra 20 ribu dengan alasan dia menunggu lebih dari 1 jam, ketika saya menyodorkan uang 100 ribu dia (yang harusnya kembalian 10 ribu) dia bilang tak ada kembalian, saya makin kesal saja, kesan yang saya tangkap dia ingin saya memberikan 100 ribu itu semuanya tanpa harus kembalian, masalahnya bukan perihal 20 ribu nya itu tapi apakah aturan ini memang diterpakan oleh taxi kota kembang? lagipula masak sih dia tidak punya kembalian 10 ribu (kalo saya minta pecahan 7500 atau 12500 atau pecahan sulit lain misalnya baru masuk akal) saya lupa nama bapaknya tapi saya ingat nomor taxi nya A 212 itu mobil kota kembang baru yang berwarna silver